Militer Israel bersikeras jika mereka hanya menargetkan teroris, yakni Hamas dan pemimpin Jihad Islam serta pos-pos mereka.
Samah Haboub, seorang ibu dari empat anak di Gaza, mengaku terlempar dari kamarnya saat Israel menyerang gedung apartemen sebelah.
Dia dan anak-anaknya yang berusia tiga hingga 14 tahun, berlari menuruni tangga apartemen bersama para penghuni lainnya, banyak dari antaranya yang menjerit dan menangis.
"Hampir tidak ada tempat yang aman di Gaza," katanya.
Enam orang warga Israel, termasuk tiga wanita dan seorang anak, tewas oleh tembakan roket pada Selasa dan Rabu pagi, sedangkan puluhan orang terluka.
Militer Israel mengatakan bahwa militan Palestina telah menembakkan lebih dari 1.050 roket sejak konflik dimulai.
Salah satu orang Israel yang tewas adalah seorang tentara yang pada hari Rabu terkena hantaman rudal anti-tank yang ditembakkan ke kendaraannya di dekat perbatasan Gaza.
Pada Selasa malam, 11 Mei 2021, polisi menembakkan gas air mata untuk mengusir ratusan pemuda yang, seperti kebanyakan orang Palestina, sudah muak dengan okupasi Israel.***