Terapkan Lockdown Nasional Ketiga Jelang Idul Fitri, Malaysia Larang Warganya Bepergian Lintas Distrik

- 12 Mei 2021, 13:30 WIB
PM Malaysia Muhyiddin Yassin akan memberlakukan pengendalian pergerakan nasional (lockdown) mulai tanggal 12 Mei 2021.
PM Malaysia Muhyiddin Yassin akan memberlakukan pengendalian pergerakan nasional (lockdown) mulai tanggal 12 Mei 2021. /Pexels.com/Thilipen Rave Kumar/

PR TASIKMALAYA - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan memberlakukan pengendalian pergerakan nasional (lockdown) mulai tanggal 12 Mei 2021.

Pengendalian ini akan diterapkan hingga awal bulan Juni guna mencegah pertambahan kasus Covid-19 di Malaysia.

Lockdown tersebut merupakan yang ketiga kalinya diberlakukan di Malaysia sejak awal pandemi, dan kemungkinan akan menjadi yang paling ketat.

Baca Juga: Insecure dengan Kondisi Hamil Besar, Dinda Hauw: Pake Baju Apapun Nggak Ada yang Bagus

Meski kembali menerapkan lockdown, Muhyiddin mengatakan bahwa kegiatan perekonomian masih akan berjalan di seluruh negeri.

Sedangkan hal yang dilarang seperti kegiatan sosial, acara-acara, makan di restoran, serta perjalanan antar distrik dan negara.

Seperti halnya kebijakan yang tengah diterapkan di Indonesia saat ini, Malaysia pun membuat beberapa pengecualian.

Baca Juga: Luna Maya Akui Suka 'Brondong', Sophia Latjuba Tak Percaya: Aku Mau Bukti, Mana Fotonya?

Dikutip PikiranRakayt-Tasikmalaya.com dari The Strait Times, perjalanan antar negara bagian dan distrik masih diperbolehkan untuk kepentingan pekerjaan.

Di samping itu juga untuk hal-hal darurat, keperluan medis, mengunjungi pasangan, atau untuk vaksinasi.

Pengumuman ini dikemukakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021.

Baca Juga: Dipindahkan ke Wisma Atlet, Marshel Widianto: Tetep Jaga Protokol Ya dan Doakan Kami

Tahun lalu, lockdown pertama di Malaysia untuk menangani Covid-19 diterapkan selama hampir dua bulan pada Maret-Mei 2020.

Malaysia nyaris memperoleh keberhasilan dalam menerapkan lockdown, namun kampanye pemilihan majelis legislatif negara bagian Sabah memicu munculnya gelombang baru.

Kemudian, di awal bulan Ramadan 2021, jumlah kasus pun kembali melonjak setelah bazar makanan Ramadan diizinkan beroperasi.

Baca Juga: Terima Penghargaan PIACCF dari PM Malaysia, Novel Basewedan: Pejuang Anti Korupsi Dimusuhi Negri Sendiri

Izin tersebut dikeluarkan bersamaan dengan izin salat tarawih setiap malam, serta restoran yang diperbolehkan buka hingga jam 6 pagi.

Per tanggal 10 Mei, Malaysia mencatat adanya kasus baru sebanyak 3.807 sehingga sehingga total kumulatif menjadi 444.484 dengan jumlah kematian 1700.

Tahun ini pun akan menjadi yang kedua di mana Malaysia akan menghabiskan hari lebaran di bawah lockdown dan larangan perjalanan.

Baca Juga: Sang Anak Cium Perutnya Dikira Ada Bayi, Arief Muhammad: Bablas

Malaysia pada awalnya berharap upaya vaksinasi akan menghentikan jumlah infeksi di saat ekonomi secara bertahap mulai kembali berjalan.

Tetapi lonjakan kasus, ditambah dengan kedatangan vaksin yang lambat, telah menyebabkan pemerintah menerapkan lockdown nasional.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah