Laporkan 1.000 Kasus Covid per Hari, Rumah Sakit Korea Selatan Kekurangan Tempat Tidur untuk Pasien

- 20 Desember 2020, 10:30 WIB
Bendera Korea Selatan.
Bendera Korea Selatan. //Pixabay//Big_Heart

PR TASIKMALAYA - Lonjakan Covid-19 Korea Selatan berlanjut pada Sabtu, 19 Desember 2020.

Kini negaara yang memasuki gelombang tiga Covid-19 tersebut dikhawatirkan dengan kurangnya tempat tidur di rumah sakit. 

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 1.053 infeksi virus corona baru, rekor hari keempat berturut-turut dari lebih dari 1.000 kasus per harinya.

Baca Juga: Yakinkan Warga untuk Vaksinasi Covid-19, Kawan Vaksin Bentukan IDI Siap Jadi yang Pertama Divaksin

Korea Selatan telah mencatat 659 kematian akibat Covid-19 dari 48.570 yang terinfeksi. 

Tingkat kematian yang relatif rendah ini dikaitkan dengan penelusuran dan pengujian yang agresif sepanjang tahun, yang meminimalkan tekanan di rumah sakit, memungkinkan mereka untuk fokus pada pasien yang sakit parah.

Upaya mitigasi menjadikan negara ini teerbilang sukses, dianding banyak negara mengalami lonjakan kasus, yang mendorong Lockdown besar-besaran.

Tetapi lonjakan baru-baru ini di Korea Selatan telah menyebabkan kekurangan tempat tidur rumah sakit yang parah.

Baca Juga: Tahun Baru Hanya Diam di Rumah? Berikut Rekomendasi Kegiatan agar Liburan Tetap Menyenangkan

Hanya empat tempat tidur perawatan kritis yang tersedia pada Jumat di Seoul, sebuah daerah dengan hampir 26 juta penduduk.

Enam orang dengan Covid-19 telah meninggal di Korea Selatan bulan ini karena harus menunggu tempat tidur, dan ratusan tidak dapat dirawat karena infeksi membebani sistem kesehatan. 

Jumlah pasien yang sakit parah mencapai 275 pada Sabtu, naik dari 97 pada 1 Desember, data KDCA menunjukkan.

Terlepas dari lonjakan tersebut, pemerintah telah menahan diri untuk tidak menaikkan batasan jarak sosial ke tingkat tertinggi, yang berarti memerintahkan 1,2 juta bisnis untuk menghentikan operasinya sementara.

Baca Juga: MPR Sejalan dengan Fadli Zon Dukung Pembentukan TPF, Ferdinand Hutahaean Imbau Tertibkan Hal ini!

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pada Jumat bahwa "konsensus sosial" akan diperlukan untuk langkah seperti itu.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x