PR TASIKMALAYA – ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang mematikan yang terjadi di Wina, Austria.
Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan melalui kantor berita Amaq pada Selasa, 3 November 2020
Pernyataan tersebut juga disertai dengan gambar dan video yang menunjukan pria bersenjata.
Baca Juga: Menko PMK Resmikan Gedung Isolasi Covid-19 RS PKU Muhammadiyah Gombong
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, gambar yang dirilis di Telegram menunjukkan seorang pria berjanggut yang diidentifikasi sebagai "Abu Dagnah Al-Albany".
Pernyataan yang menyertainya mengatakan, ia telah menyerang kerumunan di Pusat Wina pada Senin, 2 November 2020, dengan pistol dan senapan mesin sebelum ditembak mati oleh polisi.
Dalam foto tersebut, Albany membawa pistol, senapan mesin, dan parang, serta mengenakan cincin bertuliskan "Muhammad adalah utusan Allah".
Baca Juga: Seniman Tanah Air Berduka, Dalang Kondang Ki Seno Meninggal Dunia
Amaq mengunggah video Albany beberapa menit kemudian, di mana ia bersumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi.
Dalam video tersebut, Albany berbicara menggunakan bahasa Arab.
Albany biasanya digunakan untuk menyebut seseorang yang berasal dari Albania. Pernyataan itu tidak mengidentifikasi dengan nama lain.
Baca Juga: Umumkan Tanggal Kepulangan, Habib Rizieq Tegaskan Tak Mau Bebankan Pemerintah
Pejabat Austria telah mengidentifikasi penyerang sebagai Kujtim Fejzulai, seorang warga negara ganda Austria dan Makedonia Utara.
Sebelumnya, ia telah dijatuhi hukuman 22 bulan penjara pada April 2019, karena berusaha melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Pria bersenjata itu, telah dibebaskan dari penjara kurang dari setahun yang lalu dan telah ditembak mati oleh polisi setelah beberapa menit sebelumnya melakukan tembakan ke arah bar yang ramai.***