Indonesia-Amerika Sepakat Lakukan Kerja Sama, Menlu AS: Kami Siap Promosikan Investasi Sektor Swasta

29 Oktober 2020, 16:44 WIB
Ilustrsi kerjasama. //Pixabay//PublicDomainPictures

PR TASIKMALAYA – Indonesia dan Amerika Serikat kembali melakukan kerja sama dalam bentuk investasi di sektor infrstruktur, digital, dan energi di Indonesia.

Amerika Serikat melibatkan lembaga federal Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional (International Developmnet Finance Corporation/DFC) untuk mendorong lebih banyak investasi AS masuk ke Indonesia.

“Kami siap menggunakan sarana Amerika itu untuk mempromosikan investasi sektor swasta yang dapat mendukung rencana Presiden (Joko) Widodo untuk menanamkan 327 miliar dolar AS untuk lebih dari 250 proyek insfrastruktur,” jelas Menteri Luar Negeri AS Michael (Mike) Pompeo.

Baca Juga: Optimalkan Bisnis yang Dikelola UMKM di Tengah Pandemi, Kominfo Dorong Penggunaan Platform Digital

Hal itu disampaikannya pada pernyataan pers virtual usai bertemu Menlu Retno Marsudi di Jakarta pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Mengutip lembar fakta Departemen Luar Negeri AS, DFC yang bertangggung jawab untuk menyediakan dan memfasilitasi pembiayaan proyek pembangunan swasta di negara berpenghasian rendah dan menengah, akan mempercepat investasi AS di sektor insfrastuktur, digital, dan energi di Indonesia.

Penandatanganan perjanjian pembiayaan insfrastruktur antara AS dan Indonesia yang dicapai baru-baru ini diharapkan menarik modal sektor swasta untuk memenuhi perkiraan kesenjangan insfrastruktur Indonesia sebesar 1,5 triliun dolar AS.

Namun, guna mendukung upaya ini, Menlu Pompeo mengingatkan pentingnya insentif yang tepat bagi pelaku bisnis AS.

Baca Juga: Tak Kunjung Dimulai, PSSI Putuskan Kembali Menunda Liga Indonesia hingga Awal 2021

“Agenda reformasi Indonesia sangat membantu dalam hal ini, kami harap Anda terus mengambil langkah-langkah untuk menghapus birokrasi yang berlebihan, memberantas korupsi, dan meningkatkan transparansi,” kata Pompeo.

Dalam pretemuan dengan Menlu Retno, Pompeo menegaskan kembali pentingnya kerja sama kedua negara untuk dapat mengejar pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan hukum internasional dan prinsip persaingan yang sehat.

“Kami sepakat bahwa dua negara dengan skala ekonomi seperti kita harus lebih bayak berdagang, bersama-sama ada lebih banyak yang dapat kami investasikan di sini dari AS,” imbuhnya.

Masih merujuk pada pernyataan Departemen Luar Negeri, perusahaan adalah investor utama dalam perekonomian Indonesia dan berkontribusi pada pertumbuhan bekelanjutan di berbagai sektor.

Baca Juga: Setujui Surat Edaran Kemnaker, 18 Provinsi Sepakat Melakukan Penetapan UMK untuk Tahun Depan

Pada Oktober 2020, Kimberly-Clark melakukan akuisisi Softek Indonesia senilai 1,2 miliar dolar AS dengan strategi untuk mendorong pertumbuhan perusahaan melalui pengembangan merek dan inovasi.

Awal tahun ini, Air Products yang berbasis di Pennsylvania mengumumkan investasi sebesar 2 miliar dolar AS untuk membuat fasilitas produksi kelas dunia di Kalimantan untuk methanol, bahan baku dunia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler