Kecam Pernyataan Presiden Prancis, Puluhan Ribu Orang Berunjuk Rasa di Bangladesh   

27 Oktober 2020, 19:50 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Disebut Jadi Dalang Hina Islam /Instagram @emmanuelmacron/

PR TASIKMALAYA – Puluhan ribu pengunjuk rasa berjalan menuju ibukota Bangladesh untuk menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk Prancis.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk kemarahan warga Bangladesh atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengenai pembelaan terhadap penayangan karikatur Nabi Muhammad.

Para pengunjuk rasa membakar patung Macron ketika sedang melakukan aksinya di Dhaka dan juga meneriakan kalimat “boikot produk Prancis”.

Baca Juga: Indonesia-Australia Selatan Perpanjang Kerja Sama, Kampus Terbaik Bisa Buka Cabang di Jabar

Selain itu, para pengunjuk rasa juga meminta agar Macron dihukum atas tuduhan Islamofobia.

Polisi memperkirakan para pengunjuk rasa berjumlah lebih dari 40 ribu orang itu diorganisir oleh partai Islam Andolan Bangladesh (IAB).

Macron telah menimbulkan kemarahan muslim dunia melalui pernyataannya yang menuduh muslim separatisme. Selain itu, mengatakan bahwa islam merupakan agama yang sedang krisis di seluruh dunia.

Baca Juga: Kementerian ESDM Salurkan 400 Paket Bantuan untuk Pemkab Kebumen

Ia juga mengumumkan rencana "untuk mereformasi Islam" agar enam juta muslim di negara itu lebih sesuai dengan nilai-nilai Republik Prancis.

Ketegangan semakin meningkat setelah pembunuhan Samuel Paty, seorang guru sekolah menengah yang menunjukkan gambar Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama diskusi tentang kebebasan berbicara.

Saat Macron mengecam pembunuhan Paty, dia juga membela karikatur nabi.

Baca Juga: BEI Dorong Penguatan Saham Syariah Indonesia hingga 10 Persen

Sejak itu, reaksi terhadap pernyataan Macron telah meningkat, dengan seruan untuk pengusiran utusan Prancis dari beberapa negara mayoritas Muslim dan pemboikotan barang-barang Prancis.

“Macron adalah salah satu dari sedikit pemimpin yang menyembah Setan,” ujar Ataur Rahman, selaku pemimpin senior IAB  dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Aljazeera.

Hal itu ia katakan pada rapat umum di masjid nasional Baitul Mukarram, dari mana pawai dimulai. Rahman meminta pemerintah Bangladesh untuk mengusir duta besar Prancis.

Baca Juga: Kemendikbud Bagikan 6 Manfaat Memasak Bagi Perkembangan Anak

Sementara pemimpin lainnya, Hasan Jamal mengatakan, akan merobohkan gedung Kedutaan Besar Prancis jika perwakilannya tidak meninggalkan Banglades.

“Prancis adalah musuh Muslim. Mereka yang mewakilinya juga musuh kami,” kata Nesar Uddin, seorang pemimpin muda partai.

Sebelum bisa mendekati Kedutaan Besar Prancis di Dhaka, ratusan petugas menghentikan pengunjuk rasa yang berbaris dengan damai menggunakan barikade kawat berduri.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler