Nol Kasus Baru Covid-19 di Australia, Melbourne Berencana Longgarkan Lockdown

26 Oktober 2020, 12:44 WIB
Ilustrasi kasus Covid-19. /Pixabay/Gerd Altmann/

 

PR TASIKMALAYA – Negara bagian Victoria di Australia mengatakan pada Senin bahwa setelah 24 jam tidak mendeteksi kasus baru Covid-19.

Ini merupakan pecapaian terakhir yang dicapai setelah empat bulan lalu, meningkatkan harapan jika penguncian (lockdown) yang ketat di Melbourne akan berkurang.

Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews pada Minggu menunda pembukaan kembali kota bagi lima juta jiwa di tengah wabah di utara Melbourne.

Baca Juga: Perkuat Pasar Global, KKP Dorong Budidaya Tambak Udang Berwawasan Ramah Lingkungan

Para pejabat mengatakan bahwa mereka telah menguji sebanyak 15.000 orang di wilayah itu dan semua kembali dinyatakan negatif.

“Ini merupakan salah satu hasil terbaik yang dapat kami harapkan,” kata Jeroen Weimar, Komandan Pengujian dan Keterlibatan Komunitas Victoria.

Andrews berada di bawah tekanan yang kuat untuk mencabut penguncian Melbourne, yang diberlakukan pada bulan Juli. Bisnis dan pemerintahan federal berpendapat itu akan menunda pemulihan ekonomi Australia.

Ekonomi Asutralia menyusut 7 persen dalam tiga bulan terakhir hingga akhir bulan Juni, penyusutan terbesar yang tercatat sejak 1959.

Baca Juga: Setelah Memutuskan Pensiun, inilah Rencana Besar Khabib Nurmagomedov

Tingkat penggangguran tertinggi pada usai 22 tahun sebesar 7,5 persen pada Juli karena bisnis dan perbatasan ditutup untuk menangani virus corona.

Perdana Menteri Scott Morrison sudah menyoroti fakta bahwa negara bagian tetannga New South Wales memiliki batasan yang lebih longgar meskipun secara teratur melaporkan penambahan kasus harian yang lebih tinggi.

Australia sejauh ini telah melaporkan lebih dari 27.500 orang terinfeksi Covid-19, lebih sedikit dari kebanyakan negara maju lainnya.

Victoria, yang menyumbang sebanyak lebih dari 90 persen dari 905 kematian nasional, tidak melaporkan adanya kematian baru akibat virus salama 24 jam terakhir.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler