Jeda Kemanusiaan Dimulai Hari Ini, Para Sandera akan Dibebaskan dan Bantuan Disalurkan untuk Gaza

24 November 2023, 14:35 WIB
Warga Palestina yang melarikan diri dari Gaza utara bergerak ke selatan ketika tank-tank Israel meluncur lebih jauh ke daerah kantong tersebut, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza tengah 10 November 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

PR TASIKMALAYA - Setelah terjadi perang yang panjang sejak 7 Oktober 2023 lalu, Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam dan Israel akhirnya memutuskan untuk melakukan jeda kemanusiaan. 

Jeda kemanusiaan tersebut akan dilakukan selama empat hari dimulai pada hari ini, Jumat 24 November 2023 hingga Senin, 27 November 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Israel dan Hamas akan menghentikan semua aktivitas militer dari pukul 07.00 waktu setempat atau pukul 12.00 WIB. 

"Pesawat musuh akan berhenti terbang selama enam jam setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore (waktu setempat) di Gaza dan Gaza Utara," kata Brigade Al-Qassam lewat platform Telegram pada Kamis, 23 November 2023. 

Baca Juga: Israel Serang RS Indonesia di Gaza, Meutya Hafid: Kejahatan Perang

Kemudian, Al-Qassam pun menyatakan bahwa tiga sandera dari Palestina yang mencakup perempuan juga anak-anak akan dibebaskan untuk setiap tahanan Israel. 

Selama jeda kemanusiaan berlangsung, sebanyak 50 orang sandera Israel termasuk perempuan dan anak-anak akan dibebaskan oleh pihak Hamas. 

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, truk bantuan juga akan disalurkan kepada masyarakat Palestina di Jalur Gaza.

"Setiap hari (selama empat hari jeda), 200 truk bantuan kemanusiaan dan medis akan dikirimkan ke wilayah Jalur Gaza, selain empat truk berisi bahan bakar minyak, dan gas untuk memasak bagi seluruh wilayah," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Media Israel Beberkan Poin-Poin Kesepakatan Gencatan Senjata yang Diprediksi Terjadi Besok!

Keputusan jeda kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel dan Hamas itu diumumkan Qatar pada Rabu, 22 November 2023 dini hari. Kemudian perjanjian tersebut dimediasi oleh Amerika Serikat, dan Mesir. 

Sementara itu, serangan udara dan darat sebelumnya dilakukan tanpa henti di jalur Gaza oleh penjajah Israel pada 7 Oktober 2023. 

Aksi genosida tersebut telah menewaskan 14.532 warga Palestina di Gaza, dan 1.200 orang di Israel.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler