Warga Gaza Menunggu Bantuan Kemanusiaan di Tengah Konflik Israel-Hamas

21 Oktober 2023, 14:29 WIB
Warga Palestina melihat kehancuran sebuah rumah usai serangan Israel di bagian selatan Jalur Gaza, 12 Oktober 2023. /Reuters/Ibrahim Abu Mustafa/

PR TASIKMALAYA - Warga Gaza masih menunggu bantuan kemanusiaan yang telah dijanjikan akan tiba beberapa hari lalu di tengah konflik Israel-Hamas yang sudah berlangsung selama dua pekan.

Bantuan untuk warga Gaza itu didatangkan untuk membantu warga sipil yang berada di kawasan konflik. Ismail Qishta, seorang warga di kota perbatasan Rafah di Gaza menjadi salah satu dari banyaknya orang yang menunggu bantuan kemanusiaan tiba.

"Setiap hari, kami mengira ini akan menjadi hari terakhir kami," kata Qishta dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara yang mengutip Xinhua pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

Kedatangan bantuan ke wilayah Gaza, menurut Qishta bisa memberikan harapan untuk berakhirnya konflik antara Hamas dan Israel.

Baca Juga: Gegara Israel, 600 Ribu Warga Gaza Kekurangan Air

"Mengizinkan bantuan kemanusiaan berarti dunia peduli terhadap kami, dan mereka terlibat dalam negosiasi antara Hamas dan Israel," ujarnya.

Harapan serupa juga disampaikan oleh seorang wanita Palestina yang tinggal di kamp pengungsi al-Mughazi, yaitu Zeinab Mousa, dari data yang diberitakan oleh Antara, setidaknya ada 175 truk yang membawa bantuan kemanusian seperti pasokan medis, makanan, dan selimut.

Sayangnya kedatangan truk tersebut dihadang oleh pihak Israel dan kini mengantre di dekat perlintasan. Sebagai informasi, Israel secara penuh memblokade jalur Gaza, memutus pasokan makanan, air, bahan bakar, hingga listrik pada 9 Oktober lalu.

Zeinab menuturkan bahwa harus ada upaya nyata di lapangan yang bisa menyediakan kebutuhan dasar untuk hidup para pengungsi.

Baca Juga: Rumah Sakit Al Ahli dan Jalur Gaza Diserang Israel, Jokowi: Indonesia Mengecam Keras

"Dan membantu kita mengakhiri situasi kalut yang belum pernah terjadi sebelumnya ini di masa mendatang," tutur dia.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyebutkan jika konvoi besar yang membawa makanan dan obat-obatan itu merupakan pembeda antara hidup dan mati bagi rakyat Palestina. Kendati demikian, dari pengakuan sumber-sumber Palestina, bantuan itu hampir tidak memenuhi kebutuhan dasar warga Gaza.

Warga disana membutuhkan setidaknya 450 hingga 500 truk makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya setiap hari. Situasi semakin menegang pasca Hamas melancarkan serangan terhadap sasaran militer Israel dan kota-kota yang berdekatan dengan jalur Gaza.

Hal itu memicu serangan udara besar-besaran Israel di Gaza yang membuat lebih dari 5.000 orang di kedua pihak tewas.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler