Proposal Embargo Senjata Ditolak, Trump Tidak akan Hadir dalam Pertempuran Puncak Bahas Iran

16 Agustus 2020, 18:00 WIB
Trump.* /Pikiran-rakyat//Pikiran-Rakyat

PR TASIKMALAYA - Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu, 15 Agustus 2020 menolak seruan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertemuan puncak para pemimpin dunia untuk membahas Iran.

Dia mengatakan dirinya mungkin tidak akan berpartisipasi pada pertemuan tersebut.

Selama konferensi pers di klub golf Bedminster, New Jersey, Trump juga mengatakan dia bermaksud untuk pindah minggu depan untuk memicu 'snapback' sanksi terhadap Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Baca Juga: Dikabarkan akan Maju di Pilkada Pasuruan 2020, Musisi Ahmad Dhani Berikan Tanggapannya

"Kami akan melakukan snapback," kata Trump kepada wartawan satu hari setelah Dewan Keamanan PBB menolak tawaran AS untuk memperpanjang embargo senjata PBB terhadap Iran.

Amerika Serikat telah mengancam akan memicu pengembalian semua sanksi PBB terhadap Iran menggunakan ketentuan dalam kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang dikenal sebagai snapback, meskipun Trump membatalkan kesepakatan tersebut pada 2018.

Para diplomat mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menghadapi pertarungan yang sulit dan berantakan dalam gerakan seperti itu.

Baca Juga: Cegah Resesi dengan Tingkatkan Daya Beli Warga, Ketua APRINDO Minta Pemerintah Cairkan Subsidi Gaji

Amerika Serikat kehilangan tawaran pada hari Jumat untuk memperpanjang embargo senjata PBB setelah Putin mengusulkan pertemuan puncak para pemimpin dunia untuk menghindari konfrontasi atas ancaman 'snapback' Amerika.

"Mungkin tidak," kata Trump ketika ditanya apakah dia akan berpartisipasi dalam KTT yang didukung Putin.

Dalam pemungutan suara Dewan Keamanan, Rusia dan Tiongkok menentang perpanjangan larangan senjata, yang akan berakhir pada Oktober.

Baca Juga: Bukan Mobil atau Barang Mewah Lainnya, ini yang Diminta Rafathar saat Ulang Tahunnya yang Kelima

Sebelas anggota abstain, termasuk Prancis, Jerman dan Inggris, sedangkan Amerika Serikat dan Republik Dominika adalah satu-satunya yang memberikan suara setuju.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada hari Sabtu bahwa Amerika Serikat menderita kekalahan yang memalukan di Dewan Keamanan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler