Heboh di Beberapa Negara, Korea Selatan Laporkan Kasus Pertama Infeksi Amoeba Pemakan Otak

28 Desember 2022, 14:33 WIB
Ilustrasi otak - Korea Selatan kini mengumumkan kasus pertama infeksi amoeba pemakan otak yang diderita oleh pria usia 50 tahun. /Pixabay/geralt/

PR TASIKMALAYA - Setelah virus Corona, Cacar Monyet, dan beberapa wabah penyakit lainnya yang menuai kekhawatiran publik mulai mereda, kini muncul kembali jenis penyakit baru yang dikhawatirkan yakni amoeba pemakan otak.

Selain Amerika Serikat, Korea Selatan termasuk negara yang di dalamnya ditemukan kasus infeksi amoeba pemakan otak pertama.

Seorang pria berusia 50-an, yang meninggal 10 hari setelah menunjukkan gejala infeksi langka namun sangat mematikan, diduga terkena amoeba pemakan otak di Thailand. 

Dilansir dari Korea Times, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengonfirmasi bahwa pada Senin, 26 Desember 2022 lalu pria Korea yang telah tinggal di Thailand selama empat bulan sebelum memasuki Korea pada 10 Desember lalu meninggal setelah terinfeksi Naegleria fowleri. 

Baca Juga: Albert Aries Sebut Pelaku Pidana Belum Tentu Dapat Dimintai Pertanggungjawaban Pidana

Pasien mulai menunjukkan gejala meningitis, yang diliputi sakit kepala, demam, muntah, bicara cadel dan leher kaku pada malam kedatangannya, dan dipindahkan ke ruang gawat darurat keesokan harinya.

Setelah dia dinyatakan meninggal pada 21 Desember 2022 lalu, otoritas kesehatan melakukan tes lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematiannya, yang ditemukan adalah infeksi Naegleria fowleri. 

Peristiwa tersebut adalah kasus resmi pertama infeksi Naegleria fowleri di Korea Selatan.

KDCA belum menemukan rute penularan yang tepat, tetapi mencatat bahwa berenang di air yang terkontaminasi atau membilas hidung dengan air yang tidak aman adalah penyebab utama infeksi ini.

Baca Juga: Divaldo Alves Isyaratkan Berburu Striker Baru untuk Perkuat Persik Kediri di Putaran Kedua BRI Liga 1!

Naegleria fowleri adalah amoeba bersel tunggal, umumnya ditemukan di air tawar yang hangat seperti danau, sungai, dan kolam. 

Amoeba tersebut dapat memasuki tubuh manusia melalui hidung dan menyebabkan infeksi otak langka yang mengancam jiwa yang disebut meningoensefalitis amebik primer (PAM).

Tingkat kematian PAM melebihi 97 persen, tetapi infeksi tidak menyebar antar manusia.

Shin Ho-joon, seorang ahli mikrobiologi di Universitas Ajou mengatakan begitu seorang pasien terinfeksi Naegleria fowleri, kemungkinan untuk bertahan hidup sangat rendah karena penyakit ini berkembang pesat.

Baca Juga: Potensi Bencana Hidrometeorologi, BMKG Imbau Masyarakat Tetap di Rumah

"Harus ada studi tambahan untuk memverifikasi distribusi amoeba di negara ini," pungkas Shin Ho Joon dikutip dari laman Korea Times. 

Namun, dia memperingatkan bahwa orang yang bepergian ke luar negeri harus lebih berhati-hati karena jumlah infeksi ini akan meningkat di negara-negara seperti Amerika Serikat, negara-negara Asia Tenggara, dan beberapa negara Eropa.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Korean Times

Tags

Terkini

Terpopuler