Bela Israel, Donald Trump Dikecam karena Menghina Orang Yahudi AS

18 Oktober 2022, 06:49 WIB
Donald Trump mendapat kecaman usai terang-terangan membela Israel dan menghina orang Yahudi Amerika Serikat (AS).* /Reuters/Jonathan Drake/

PR TASIKMALAYA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mendapat kecaman kemarin karena tidak mendukung kaum Yahudi.

Donald Trump membela kaum Evangelis lebih menghargai dukungannya untuk Israel daripada orang Yahudi Amerika.

Menurut Donald Trump, hanya dia yang lebih banyak berkorban untuk Israel dan mengesampingkan orang Yahudi Amerika.

“Tidak ada Presiden yang berbuat lebih banyak untuk Israel daripada saya. Agak mengejutkan, bagaimanapun, kaum Evangelis kita yang luar biasa jauh lebih menghargai ini daripada orang-orang beragama Yahudi, terutama mereka yang tinggal di AS," kata Donald Trump.

Baca Juga: Ramalan Shio Ayam, Anjing dan Babi untuk Selasa 18 Oktober 2022: Cari Persepektif Baru, Kenali Pikiran Negatif

Saat ini, dia bisa dengan mudah terpilih sebagai Perdana Menteri Israel karena popularitasnya di negara itu, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Jewish News, pada Senin, 17 Oktober 2022.

Dia menjelaskan bahwa dia akan terus menghargai dan menghormati warga Israel.

“Mereka yang tinggal di Israel, adalah cerita yang berbeda, peringkat persetujuan tertinggi di dunia, dapat dengan mudah menjadi PM.

"Yahudi AS harus bertindak bersama dan menghargai apa yang mereka miliki di Israel sebelum terlambat,” jelasnya.

Baca Juga: Tes Fokus: Temukan Hewan yang Sedang Berkamuflase, Uji Ketelitian Penglihatan Anda! Hanya 15 Detik

Organisasi-organisasi Yahudi Amerika mengutuk komentar Trump dan menuduhnya menyelesaikan Yahudi.

Dia dianggap berbicara dengan cara yang berbahaya tentang orang-orang Yahudi Amerika.

Kepala eksekutif Liga Anti Pencemaran Nama Baik Jonathan Greenblatt, mengatakan bahwa pernyataan Trump merupakan penghinaan.

“Kami tidak membutuhkan mantan presiden, yang menyukai para ekstremis dan antisemit, untuk menceramahi kami tentang hubungan AS-Israel.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Desain, Cari Tahu Apa yang Orang Pikirkan tentang Kepribadian Anda

"Ini bukan tentang quid-pro-quo; itu bertumpu pada nilai-nilai bersama dan kepentingan keamanan. 'Jewsplaining' ini menghina dan menjijikan,” kata Jonathan Greenblatt.

Dia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak bisa dimaafkan oleh kelompok advokasi Yahudi sayap kiri J-Street.

“Tidak ada yang bisa memaafkan atau membenarkan ini. Donald Trump terus-menerus berbicara tentang Yahudi Amerika dan Israel dengan cara yang paling bodoh, fanatik, dan berbahaya," kata J-Street.

Kelompok tersebut menambahkan bahwa Donald Trump harus dihilangkan dari posisinya dalam pemerintahan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Energi Apa yang Mendominasi Jiwa Anda? Pilih Satu Lilin yang Disukai untuk Mengungkapkannya

“Itulah bagian dari mengapa J Street dan sebagian besar komunitas kami bertekad untuk mengalahkan gerakannya dan kandidatnya," tambah Donald Trump.

Meski Donald Trump menerima banyak kecaman, perlawanan dari masyarakat masih belum selesai dan bahkan memunculkan berbagai kasus lainnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Jewish news

Tags

Terkini

Terpopuler