PR TASIKMALAYA - Raja Charles mengonfirmasi nama mana yang akan dia gunakan setelah kematian Ratu Elizabeth II.
Raja Charles yang sebelumnya merupakan pangeran menyebut bahwa dia tidak akan menjadi Raja George VII.
Setelah bertahun-tahun pertanyaan tentang nama kerajaan yang akan diambil Charles ketika dia menggantikan ibunya, Ratu Elizabeth II, akhirnya kini mendapatkan jawaban.
Raja baru dikonfirmasi melalui Clarence House bahwa ia akan dikenal sebagai Raja Charles III setelah kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis, 8 September 2022 waktu setempat, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari My London.
Baca Juga: Formula 1 dan FIA Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Ratu Elizabeth II
Sebelumnya disarankan agar Raja Charles memilih untuk memerintah menggunakan salah satu nama tengahnya, seperti George atau Arthur.
Kemudian, sang Raja pun mengeluarkan pernyataan pertamanya sebagai penguasa hari ini setelah kematian ibunya.
"Kematian ibuku tercinta, Yang Mulia Ratu, adalah momen kesedihan terbesar bagi saya dan semua anggota keluarga saya," ucapnya.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya seorang penguasa yang disayangi dan seorang ibu yang sangat dicintai," lanjut Raja Charles.
Baca Juga: Kumpulan Fakta Menarik Ratu Elizabeth II, Salah Satunya Jadi Penguasa Kerajaan Inggris Terlama
"Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, Alam dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia. Selama masa berkabung dan perubahan ini, saya dan keluarga saya akan dihibur dan ditopang oleh pengetahuan kami tentang rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam di mana Ratu dipegang secara luas," ujarnya.
Raja Charles telah mengonfirmasi nama pemerintahannya hari ini setelah bertahun-tahun berspekulasi tentang bagaimana ia akhirnya akan memilih untuk bergaya.
Pihak Clarence House menegaskan bahwa raja baru akan dikenal sebagai Raja Charles III, daripada memilih untuk menggunakan salah satu nama tengahnya.
Keraguan sebelumnya dilemparkan apakah Charles akan memilih untuk menggunakan nama depannya karena ada berabad-abad nasib buruk yang terkait dengannya.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia di Kastil Balmoral
Charles I paling diingat karena digulingkan oleh Oliver Cromwell setelah kekalahannya di Perang Saudara Inggris pada tahun 1645.
Dia juga memiliki reputasi pribadi yang buruk karena dia sangat percaya pada Hak Ilahi Para Raja, yang berarti dia berpikir bahwa haknya untuk memerintah berasal dari Tuhan dan dia tidak bertanggung jawab kepada Parlemen.
Raja dipenjarakan oleh Cromwell dan dipenggal di luar Istana Whitehall pada 1649.
Lalu, putra Charles I, Charles II, dibawa kembali dari pengasingan ketika monarki dipulihkan pada 1660 dan sangat populer. Tetapi pemerintahannya dianggap sama tidak beruntungnya dengan ayahnya karena ia tidak dapat memiliki ahli waris yang sah dan Wabah Besar pada tahun 1665 dan Kebakaran Besar London pada tahun 1666 terjadi pada masanya di atas takhta.
Baca Juga: Kate Middleton Terang-terangan Tidak akan Menghadiri Pemakaman Ratu Elizabeth II, Ada Apa?
Sebelumnya diperkirakan bahwa ia mungkin memilih untuk dikenal sebagai Raja George VII - penghargaan yang pantas untuk kakek dan kakek buyutnya.
Beberapa raja terkenal sebelumnya telah memilih untuk mengambil nama kerajaan yang berbeda dengan nama asli mereka.
Ratu Victoria lahir sebagai Putri Alexandrina tetapi mengambil nama Victoria karena dianggap Alexandrina terdengar terlalu asing untuk menjadi nama seorang ratu Inggris.
Raja Charles adalah orang tertua yang pernah menjadi raja dan akan kembali ke London besok bersama dengan Permaisuri Ratu di mana ia kemungkinan akan berpidato di hadapan anggota Dewan Penasihat di Istana St James.***