PR TASIKMALAYA - Presiden Rusia, Vladimir Putin dijadwalkan akan melakukan lawatan pekan ini.
Salah satu lawatan Vladimir Putin tersebut adalah bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Rencananya, Vladimir Putin akan pergi ke Tajikistan dan Turkmenistan dalam kunjungan luar negerinya.
Setelah itu, Vladimir Putin akan bertemu Jokowi untuk melakukan pembicaraan di Moskow.
Baca Juga: Vladimir Putin Lakukan Kunjungan ke Luar Negeri Pertama Kali Sejak Rusia Invasi Ukraina
Jokowi sebagaimana diberitakan sebelumnya akan membawa misi perdamaian bagi kedua negara yang sedang bertikai, Ukraina dan Rusia.
Menurutnya, konflik ini tidak hanya berdampak pada kedua negara yang sedang bertikai tapi juga negara lainnya.
Rencananya, Jokowi akan bertemu dengan Putin di Moskow pada 30 Juni mendatang.
Sejumlah anggota Paspampres disiapkan untuk mengamankan Jokowi saat berkunjung ke Kyiv, Ukraina dan juga Moskow di Rusia.
Baca Juga: Tidak Hanya Bertemu Vladimir Putin, Jokowi Dijadwalkan untuk Temui Zelensky
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reteurs, kunjungan ini adalah pertama kalinya sejak Putin mengumumkan 'Operasi Militer Khusus' ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Operasi militer tersebut membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan sanksi keuangan yang berat dari negara Barat.
Namun, Putin melihat tersebut sebagai alasan untuk membangun hubungan perdagangan yang lebih kuat dengan negara lain seperti Tiongkok, India, dan Iran.
Kabar Putin akan ke luar negeri ini disampaikan oleh Pavel Zarubin, koresponden Kremlin dari stasiun televisi pemerintah Rossiya 1.
Baca Juga: Jokowi Dilaporkan Akan Berkunjung ke Rusia, Undang Vladimir Putin Berpartisipasi dalam KTT G20
Di Dushanbe, Putin akan bertemu Presiden Tajik Imomali Rakhmon, yang merupakan sekutu dekat Rusia dan penguasa terlama di negara itu.
Di Ashgabat, dia akan menghadiri pertemuan puncak negara-negara Kaspia termasuk pemimpin Azerbaijan, Kazakhstan, Iran, dan Turkmenistan.
Setelah itu, Putin juga akan mengunjungi Kota Belarusia Grodno pada 30 Juni dan 1 Juli untuk mengambil bagian dari sebuah forum dengan Presiden Alexander Lushenko.
Sebagaimana diketahui, perjalanan luar negeri terakhir Putin sebelum operasi militer di Ukraina adalah ke Beijing.
Putin bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan meluncurkan perjanjian persahabatan 'tanpa batas'.
Perjanjian tersebut diteken beberapa jam sebelum keduanya menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.
Sejauh ini, banyak negara yang mengkritik tindakan Rusia atas operasi militernya tersebut.
Rusia menyatakan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk menurunkan kemampuan militer tetangganya karena Ukraina berencana untuk masuk dalam keanggotaan NATO.
Sementara itu, Ukraina menyebut serangan Rusia itu sebagai perampasan tanah bergaya kekaisaran.***