Pada 2022 Bumi Memiliki Suhu Udara Terpanas Sepanjang Sejarah? Waspada Kelangkaan Air hingga Punahnya Spesies

13 Mei 2022, 13:16 WIB
Ilustrasi. Waspada ancaman gegara bumi pada 2022 memiliki suhu udara yang panas sepanjang sejarah, bisa membuat air langka. /Pexels/Skitterphoto

PR TASIKMALAYA – Akhir-akhir ini kita merasakan adanya peningkatan suhu udara yang sangat panas.

Bukan hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia pun mengalami peningkatan suhu udara yang luar biasa.

Lantas apa penyebab meningkatnya suhu udara di bumi yang terjadi akhir-akhir ini?

Untuk menjawab hal tersebut, Petteri Talaas selaku Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia buka suara atas terjadinya peningkatan suhu bumi yang terjadi di tahun 2022.

Baca Juga: Tes IQ: Punya Banyak Kunci Tapi Tak Bisa Membuka Pintu, Siapakah Aku? Buktikan Anda Cukup Jenius

Menurutnya, suhu global mengalami kenaikan 1.5 derajat di atas tingkat pra-industri, yang mana hal ini terjadi sekali dalam lima tahun ke depan.

“Angka 1.5 derajat celcius bukanlah statistik acak. Ini merupakan indikator di mana dampak iklim akan menjadi semakin berbahaya bagi manusia, dan bahkan seluruh planet,” jelasnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari USA Today.

Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), ambang 1.5 derajat celcius adalah batas bawah pemanasan yang disepakati dalam Perjanjian Paris.

Apabila bumi mengalami peningkatan lebih dari 1.5, maka akan berdampak buruk seperti terjadinya kenaikan permukaan laut, peningkatan suhu berlebihan, dan pengasaman lautan.

Baca Juga: Eve: Jadwal Tayang, Sinopsis, Cara Nonton Seo Ye Ji

Sebagaimana yang diketahui, perjanjian Paris telah menetapkan tujuan jangka panjang kepada seluruh dunia.

Seluruh dunia diimbau untuk secara substansial mengurangi emisi gas rumah kaca, guna membatasi kenaikan suhu di bumi.

Jangan sampai suhu bumi mengalami kenaikan sampai 2 derajat celcius, yang mana ambang batas bawah yang telah ditetapkan adalah 1.5 derajat Celcius.

“Ketika kita mencapai 1.5 derajat, itu sinyal jelas harus adanya upaya yang digandakan untuk mencapai apa yang kita sebut ekonomi net-zero atau ekonomi netral karbon,” ujar Maxx Dilley seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Frontline.

Baca Juga: Tes IQ: Hitung Jumlah Burung pada Gambar dan Uji Kemampuan Berpikir Kreatif Anda!

Selain itu, Kantor Meteorologi Inggris pun buka suara terkait kenaikan suhu bumi yang terjadi.

Berdasarkan keterangan yang diberikan, 93 persen dunia akan membuat rekor terpanas sepanjang sejarah.

“Salah satu tahun antara 2022 dan 2026 akan melebihi 1.5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri,” kata Leon Mermanson selaku ilmuwan senior Kantor Meteorologi Inggris.

Meningkatnya suhu global 1.5 derajat memperbesar peluang terjadinya fenomena alam yang mengerikan.

Baca Juga: 5 Tanda yang Mudah Dikenali Bahwa Kamu Memiliki EQ Tinggi, Salah Satunya Ternyata Meminta Maaf Ketika Salah

Para ilmuwan memperkirakan akan terjadinya pola cuaca ekstrem, termasuk gelombang panas, dan badai yang mematikan.

Selain itu, akan terjadi juga kekeringan panjang, kelangkaan air, banyak spesies yang mati karena perubahan bioma dan keanekaragaman hayati, dan resiko dampak buruk emisi yang mengakibatkan mencairnya lapisan es dan berkurangnya jumlah hutan.

“Ini adalah peringatan bagi semua orang, pembuat kebijakan, dan publik. Kita perlu melakukan sesuatu,” pungkas Dilley.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: USA TODAY frontline.thehindu.com

Tags

Terkini

Terpopuler