Media Jerman Sebut Manuver Vladimir Putin Soal Pembayaran Gas Rusia Kejutkan Dunia Barat

26 Maret 2022, 15:55 WIB
Salah satu media Jerman menyebut manuver Vladimir Putin terkait pembayaran gas alam dengan rubel mengejutkan dunia Barat. /Twitter.com/@KremlinRussia_E

PR TASIKMALAYA - Presiden Rusia, Vladimir Putin baru-baru ini meminta dunia Barat yang 'tidak bersahabat' membayar gas Rusia dengan rubel.

Kebijakan Vladimir Putin itu menurut beberapa pihak mengejutkan dunia Barat.

Hal itu juga sebagai respon Vladimir Putin atas kebijakan sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada Rusia oleh dunia Barat.

Salah satu media Jerman, Spiegel, manuver Vladimir Putin atas sanksi ekonomi itu membuat kegugupan di pasar energi Eropa.

Baca Juga: Tes IQ: Uji Logika dan Kejelian Anda, Angka Berapa yang Tersembunyi Dalam Gambar?

Seperti yang dicatat oleh ekonom Jens Sudekum dalam sebuah wawancara dalam majalah itu, pemimpin Rusia itu berhasil 'menyetrum Barat'.

Sementara itu, ahli mata uang, Peter Bofinger percaya bahwa tindakan tersebut sebagai upaya Rusia untuk memperkuat Rubel.

"Jika pelanggan Barat terpaksa membeli rubel untuk dolar dan euro, maka permintaan mata uang Rusia akan meningkat dan nilainya akan naik," kata Bofinger pada 26 Maret 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RIA Novosti.

Media Jerman Spiegel juga menyarankan bahwa tujuan ini dapat dicapai.

Baca Juga: Tes IQ: Temukan Wanita Kedua dalam 5 Detik, Buktikan Kecerdasan Anda Tinggi

Pada saat yang sama, ekonom Klaus-Jurgen Gern menambahkan bahwa mungkin dalam situasi ini, Bank Sentral akan mulai menjual rubel pada konsumen gas melalui bank Rusia, yang akan menstabilkan mata uang.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Putin pada pertemuan dengan anggota pemerintah mengatakan bahwa Moskow meminta pembayaran rubel untuk pasokan gas ke negara-negara tidak bersahabat.

Alasannya, memasok barang-barang Rusia ke Uni Eropa dan Amerika Serikat dan dibayar dalam mata uang mereka tidak masuk akal.

Pada saat yang sama, Putin menekankan bahwa Rusia akan terus memasok gas alam dalam volume dan harga yang ditetapkan dalam kontrak karena negara itu menghargai reputasinya.

Baca Juga: Detail Kostum Moon Knight Terungkap, Kenapa Bisa Tahan Peluru?

Sementara itu, pihak Barat merasa keberatan dengan kebijakan Putin tersebut.

Pasalnya, dalam kontrak jual-beli gas alam itu dibayar dalam mata uang dolar dan euro.

Manuver Putin terkait pembayaran gas alam ini menyusul sanksi ekonomi yang diberikan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Invasi tersebut berlangsung mulai dari 24 Februari yang di mana disebut 'Operasi Militer Khusus'.

Baca Juga: Tes Psikologi: Lihat Kelinci atau Kura-Kura dalam Gambar? Ungkap Kelebihan dan Kekurangan Karakter Anda

Sejauh ini, sudah ada satu juta orang Ukraina yang menjadi pengungsi dan ribuan lainnya menjadi korban konflik Rusia dan Ukraina.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: RIA Novosti

Tags

Terkini

Terpopuler