Penembakan Pasukan Israel yang Tewaskan Tiga Warga Palestina Dianggap Berlebihan

3 Maret 2022, 05:33 WIB
Tiga warga Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel di mana hal ini telah dianggap sebagai tindakan berlebihan. //REUTERS/Mussa Qawasma

PR TASIKMALAYA - Dalam bentrokan yang terjadi di Tepi Barat antara Israel dan Palestina telah menewaskan tiga orang.

Tiga orang tersebut merupakan warga Palestina yang ditembak mati oleh pasukan Israel di dua tempat berbeda.

Penembakan Israel terhadap Palestina ini terjadi hanya lebih dari seminggu setelah anak laki-laki berusia 14 tahun, Mohammed Shehadeh dibunuh pasukan Israel di Kota Al-Khader.

Kelompok Hak Asasi Palestina dan Internasional mengutuk perbuatan yang dilakukan oleh Pasukan Israel.

Baca Juga: A Business Proposal: Berikut 4 Poin yang Dinanti dalam Drakor ini, Salah Satunya Karakter Unik

Menurut Hak Asasi Palestina dan Internasional, Pasukan Israel telah menggunakan kekuatan yang berlebihan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui Al Jazeera, sebuah kelompok hak asasi Israel bernama B'Tselem mengatakan telah mencatat 77 kematian warga Palestina.

Jumlah kematian tersebut diakibatkan oleh pasukan Israel di Tepi Barat pada tahun lalu.

Lebih dari setengah dari korban yang tewas tidak terlibat dalam serangan apa pun.

Baca Juga: Tes Psikologi: Kata Lover, Lower, atau Loser yang Dilihat? Ketahui Kepribadian Kamu, Bisa Jadi Mendominasi

Bulan lalu, Amnesty International mengatakan dalam sebuah laporan baru bahwa Israel melakukan "kejahatan apartheid terhadap warga Palestina".

Israel harus bertanggung jawab karena memperlakukan mereka sebagai "kelompok ras yang lebih rendah.

Sebelumnya, tiga orang telah ditembak oleh Pasukan Israel pada 1 Maret 2022 yang merebut Tepi Barat sejak 1967.

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan korban yang tewas akibat serangan tersebut.

Baca Juga: Syuting A Business Proposal, Ahn Hyo Seop, Kim Sejeong dan Seol In Ah Pamer Chemistry

Dua orang tewas yang tertembak pasukan Israel teridentifikasi Abdullah al-Hosari, 22, dan Shadi Khaled Najm, 18.

Satu orang lainya Ammar Shafiq Abu Afifa dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel yang menembaknya di dekat kota Beit Fajar.

Pembunuhan dua warga Palestina itu memicu "pawai besar-besaran dan kemarahan" di Jenin.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler