Inilah Alasan Rusia Menyerang Ukraina, Dimulai Sejak 2014 Lalu

25 Februari 2022, 20:13 WIB
Ternyata ini yang menyebabkan Rusia melakukan penyerangan terhadap Ukraina. /REUTERS/Alexander Ermochenko

 

PR TASIKMALAYA – Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan perang pada Ukraina, Rabu malam lalu, 23 Februari 2022.

Rusia memulai penyerangannya lewat serangan udara yang mengakibatkan kembali hadirnya ‘mimpi buruk’ di Eropa, sejak berakhirnya Perang Dunia II.

Namun, ternyata invansi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah dimulai sejak 2014 lalu lewat penggabungan Crimea.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari New York Post, isu pemisahan dua negara bagian, Donetsk dan Luhansk, serta konflik bersama Kyiv sejak 2014.

Baca Juga: Rayakan BTS Permission to Dance on Stage dengan PTD Badge di Medsos, Begini Caranya!

Ukraina usai era Soviet melanjutkan pengembangan ekonomi dan hubungan diplomatiknya dengan negara Barat dan Eropa.

Sementara pada 2008 lalu, NATO mengisyaratkan keanggotaan Ukraina dan Republik Georgia.

Sesaat setelah itu, Rusia mulai melakukan penyerbuan terhadap Georgia.

Namun, konflik ini diketahui dimulai sejak 2013 lalu, ketika Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych memilih mundur dari kesepakatan ekonomi dengan Eropa dan memilih kesepakatan bersama Rusia.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Mana Adik Laki-Laki Paling Muda? Jawabannya Ungkap Tipe Pemikir Seperti Apa Anda

Hasilnya berupa protes untuk menurunkan Yanukovych secara paksa pada tahun 2014 lalu.

Sebagai tanggapan, Presiden Rusia, Vladimir Putin menawarkan dukungan Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk, yang merupakan bagian dari wilayah Donbas, Ukraina Timur.

Vladimir Putin secara serempak melakukan deklarasi Crimea, yang membuat bagian Republik Sosialis Soviet Ukraina pada era Soviet menjadi bagian Rusia, dan mulai menyerbu Peninsula pada akhir Februari dan Maret 2014 lalu.

Penyerobotan Vladimir Putin pada Crimea Peninsula, yang terletak di dekat Pantai Utara Black Sea telah dilaporkan oleh komunitas internasional secara luas.

Baca Juga: Foto Tunangan Pangeran Charles dan Putri Diana Terungkap, Tunjukkan ‘Keraguan’ Masa Depan Pernikahan Mereka

Hal ini sejalan dengan pengakuan wilayah tersebut sebagai bagian dari Ukraina.

Pertarungan kemudian terus berlanjut hingga tahun 2015, dan mengakibatkan lebih dari 14.000 orang meninggal dunia.

Singkat cerita, pada 2022, Vladimir Putin mengakui dua wilayah sebelumnya, Donetsk dan Luhansk, sebagai negara bagian yang merdeka minggu ini.

Hal ini membuat tentara Rusia memasuki wilayah Donbas dan menyebutnya sebagai ‘penjagaan keamanan’.

Baca Juga: Disney Plus Umumkan Tanggal Rilis Serial Daredevil

Kemudian, Vladimir Putin mengatakan bahwa Ukraina bukanlah bangsa yang berdiri sendiri, melainkan ‘bagian’ dari Rusia, yang terbentuk dari Uni Soviet.

Dan pada Kamis, 24 Februari 2022, invansi Rusia pada Ukraina semakin memanas. Hal ini sejalan dengan diluncurkan setidaknya 16 peluru di kota Ukraina dan serangan helikopter yang terlihat di Ibu Kota Kyiv.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler