Sukses Kalahkan Corona dalam Tubuh Enam Monyet Rhesus, Vaksin Oxford Siap Meluncur

29 April 2020, 14:00 WIB
Monyet jenis Rhesus bisa bertahan dari virus Corona seelah disuntik vaksin dri Oxford/ /pixabay/Robbie Ross

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Universitas Oxford menyatakan vaksin virus corona atau Covid-19 akan segera diluncurkan pada September mendatang, dipercepat dari rencana awal.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs New York Times, para ilmuwan di Rocky Mountain Laboratory, National Health di Montana, sebelumnya telah berhasil menguji coba vaksin virus corona terhadap enam monyet jenis rhesus.

Vincent Munster, mengungkap keenam monyet yang ikut diuji cobakan vaksin virus corona itu, sebelumnya terinfeksi Covid-19 secara berantai, usai satu monyet jenis rhesus terpapar dari manusia.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Penggunaan Stiker WhatsApp Dikenai Biaya untuk Creator? Simak Faktanya

Lebih lanjut, Vincent mengatakan, keenam monyet jenis rhesus tadi dibawa ke laboratorium untuk diberikan vaksin, hanya dalam waktu 28 hari keenam monyet itu dapat sembuh total dari corona

“Monyet rhesus adalah hal yang paling dekat dengan manusia,” ujar Dr. Munster, orang yang tergabun dalam penelitian vaksin tersebut.

Dr. Musnter mengatakan kepada ilmuwan, monyet memilki struktur tubuh yang agak mirip dengan manusia, oleh karena itu, Dr. Munster telah mencatat kemiripan itu dan akan segera mengirimkan jurnal tersebut pada ilmuwan lain.

Baca Juga: Tangkis Corona, Pemerintah akan Beri Insentif bagi 2,44 Juta Petani Miskin

Meski demikian, kekebalan pada kera bukan jaminan bahwa vaksin akan memberikan tingkat perlidungan yang sama pada manusia.

Sebuah perusahaan Tiongkok, SinoVac, yang baru-baru ini memulai uji klinis dengan 144 peserta, juga mengatakan bahwa vaksinnya efektif pada kera rhesus.

Vaksin buatan Sinovac tersebut mengandung versi tidak aktif dari SARS-CoV-2. Dengan memasukan virus yang tidak aktif ke dalam tubuh.

Baca Juga: Akibat PSBB di Pulau Jawa, Trafik Jalan Nasional Turun Hingga 68 Persen

Vaksin semestinya bisa mendorong sistem daya tahan tubuh untuk membangun antibodi yang menargetkan patogen tanpa memicu infeksi.

Tetapi dengan segara upaya yang tengah dilakukan untuk menemukan vaksin, hasil dari monyet berjenis rhesus adalah indikasi terbaru, bahwa peneliti Oxford muncul sebagai panduan semua ilmuwan dunia soal vaksin.

“Ini adalah program klinis yang sangat, sangat cepat,” ujar Emilio Emini, seorang direktur program vaksin di Bill and Melinda Gates Foundation, pendonor dana terbesar.

Baca Juga: Update Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya per Rabu, 29 April 2020: Pasien Positif Jadi 6 Orang

Namun, perlu diingat sebuah vaksin dikatakan potensial apabila serangkaian uji klinis telah dilakukan dan semua data uji tersedia.

Tak sampai disitu, ketika vaksin telah ditemukan tugas para ilmuwan selanjutnya adalah membagi-bagi dosis sesuai dengan usia penderita.

Penelitian di Oxfor ini diakui sebagai penelitian pertama yang penuh dengan riskiko, bahkan jika gagal sekalipun, penelitian ini tetap akan memberikan pelajaran besar bagi ilmuwan lain.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler