Dokter Asal New York Ungkap Gejala Varian Omicron Berdasarkan Status Vaksinasi

4 Januari 2022, 09:36 WIB
Menurut dokter asal New York, Amerika Serikat bahwa gejala omicron dikategorikan berdasarkan status vaksinasi. /Pixabay/geralt

PR TASIKMALAYA - Seorang dokter asal New York mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki gejala omicron yang berbeda-beda.

Dan gejala ini bisa dikategorikan berdasarkan status vaksinasi yang telah mereka lakukan.

Kategori orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksinasi dosis ketiga vaksin Moderna dan Pfizer memiliki risiko gejala paling rendah.

Termasuk mereka yang baru melakukan vaksinasi suntikan pertama, juga memiliki gejala paling rendah.

Baca Juga: G-Dragon Dirumorkan Berkencan dengan Kang Min Kyung Davichi, Bagaimana Nasib Jennie BLACKPINK?

Sedangkan untuk vaksin Johnson & Johnson juga memiliki risiko gejala ringan.

Menurut Dokter asal New York tersebut mengatakan bahwa penerima vaksin Booster cenderung memiliki gejala ringan.

Rata-rata kasus varian omicron yang menjangkit penerima suntikan vaksinasi booster hanya mengalami sakit tenggorokan, kelelahan, dan nyeri otot.

"Tidak ada kesulitan bernafas, Tidak ada sesak nafas. Semua sedikit tidak nyaman, tapi baik-baik saja," ujar Dokter asal New York, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Antara.

Baca Juga: Ridwan Kamil Unggah Postingan Receh, Begini Seharusnya Balas Chat Wanita

Sedangkan gejala ringan yang dimiliki penerima suntikan vaksinasi Johnson & Johnson sama seperti Moderna dan Pfizer.

Hanya saja Johnson & Johnson biasanya disertai dengan lebih banyak batuk, demam, dan lelah.

Untuk kategori yang menerima suntikan vaksinasi untuk vaksin Janssen memiliki gejala yang cukup buruk.

Kategori vaksin Janssen memiliki gejala demam selama beberapa hari disertai dengan sesak nafas dan batuk, namun semua itu tidak sampai mengancam nyawa.

Baca Juga: Park Shin Hye dan Choi Tae Joon Dikonfirmasi Segera Melangsungkan Pernikahan pada 22 Januari 2022

Dokter asal New York itu mengungkapkan kategori yang mendapat gejala paling parah adalah yang tidak melakukan vaksinasi.

Kategori yang tidak vaksinasi memiliki risiko paling besar untuk menerima perawatan di rumah sakit.

Karena jika terinfeksi Covid-19, merek akan mengalami sesak nafas serta menurunnya kadar oksigen sehingga membutuhkan bantuan alat bernapas.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler