PR TASIKMALAYA - Varian Omicron pengaruhi rencana Kerajaan Inggris dan Ratu Elizabeth II di Hari Natal.
Kerajaan Inggris, termasuk Ratu Elizabeth II dikabarkan khawatir dengan adanya varian Omicron yang kini mulai merebak.
Kekhawatiran Kerajaan Inggris dan Ratu Elizabeth II ini, mengingat varian Omicron terus terjadi di berbagai negara di belahan bumi.
Dengan begitu, Kerajaan Inggris dan Ratu Elizabeth II membuat keputusan soal Hari Natal di tengah merebaknhya varian Omicron.
Diketahui, bahwa Ratu Elizabeth II terpaksa harus membatalkan pesta Natal keluarganya.
Pasalnya ia takut akan varian Omicron yang kini ramai diperbincangkan warg dunia.
Ratu Elizabeth II akan mengadakan audiensi mingguannya dengan PM secara virtual di tengah varian Omicron yang melonjak.
Baca Juga: Akankah Indonesia Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19? Luhut Binsar Pandjaitan: Situasi Persiapan ...
Downing Street mengatakan audiensi Perdana Menteri dengan Ratu ELizabeth II akan dilakukan secara virtual.
Kepastian soal PM Inggris, Boris Johnson untuk bertemu Ratu Elizabeth II masih belum jelas.
Juru bicara resmi PM Borish Jhonson telah memberikan klarifikasinya.
"Itu akan menjadi masalah bagi keluarga kerajaan. Saya pikir mereka mungkin akan bertemu secara virtual," ungkapnya.
"Tapi itu akan menjadi masalah istana," lanjut juru bicara tersebut.
Ratu Elizabeth II (95) pada Senin, membatalkan Natal Keluarga Kerajaan Inggris tradisionalnya di Hari Natal.
Baca Juga: Prediksi Singapura vs Thailand di Piala AFF 2020, Ujian Berat The Lions Menuju Semi Final
Padahal biasanya, pesta Natal ini akan mengundang sekitar 50 tamu.
Dengan penyesalan, Ratu Elizabeth II terpaksa melakukan langkah tersebut.
"Dengan penyesalan, acara kerajaan tahunan tidak akan berjalan seperti yang direncanakan," ungkapnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Ini Akan Mengungkapkan Potret Karakter Seseorang, Pilih Mana yang Bukan Ibu dan Anak?
"Namun itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," ungkap Ratu Elizabeth II.
Pasalnya, Ratu Elizabeth II menyebut bahwa varian Omicron tengah merebak di seluruh Inggris.***