NASA Prediksi Kedatangan Asteroid Berpotensi Bahaya, Pesawat Luar Angkasa Diluncurkan untuk Menghantam

12 Desember 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi. NASA memprediksi jika akan adanya asteroid berukuran besar dan berpotensi berbahaya, begini penjelasan lengkapnya. /Pixabay/9866112

PR TASIKMALAYA - Lembaga penelitian ruang angkasa asal Amerika Serikat, NASA, memprediksi akan datangnya sebuah asteroid besar.

NASA menyebut bahwa asteroid yang akan meluncur ke orbit Bumi tersebut memiliki potensi yang berbahaya.

Selain itu, NASA juga mengatakan bahwa dengan panjangnya yang mencapai 304 meter, asteroid tersebut berukuran lebih besar dari Menara Eiffel.

Asteroid Nereus 4660 disebut "berpotensi berbahaya" karena akan melintas dalam jarak 4,65 juta mil dari Bumi.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 12 Desember 2021: Penambahan Kasus Corona Baru Hari Ini Sebesar 163

Namun, NASA mengingatkan bahwa kita tidak perlu khawatir karena batu luar angkasa tersebut tidak akan mengancam keselamatan planet kita.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mirror, asteroid yang ditemukan pada tahun 1982 itu juga enam meter lebih tinggi dari Menara Eiffel.

Diperkirakan mengandung nikel, besi, dan kobalt senilai Rp 67,4 triliun, batu luar angkasa tersebut bergerak dengan kecepatan 14.719 mph.

Melintasnya asteroid ini akan menjadi yang terdekat dengan Bumi sejak pertama kali terlihat hampir 40 tahun yang lalu.

Baca Juga: Pangeran Harry Dinilai Tidak Penuhi Syarat oleh Jurnalis Inggris untuk Hal Ini

Dr Franck Marchis, astronom di SETI Institute sekaligus kepala petugas ilmiah di Unistellar, menanggapi hal ini.

Ia mengatakan bahwa orbit asteroid Nereus 4660 bisa dibelokkan oleh berbagai hal, misalnya pertemuan dengan asteroid lain atau planet Venus.

"Setiap penyimpangan bisa menjadi masalah," katanya.

Dr Frank Marchis menerangkan bahwa jika asteroid sebesar ini menghantam bumi, benda itu bisa menyapu bersih sebuah wilayah seluas 389,38 kilometer.

Baca Juga: Kate Middleton Belajar Cara Asuh Anak Ala Putri Diana Jelang Natal

Sementara itu, Martin Barstow, seorang profesor astrofisika di Universitas Leicester Inggris, memiliki pendapat yang berbeda.

“Secara kolektif, asteroid memang menimbulkan ancaman potensial," katanya kepada media lokal LeicestershireLive.

"Seperti yang ditemui dinosaurus 63 juta tahun yang lalu," tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa para ilmuwan tertarik pada kelompok asteroid karena alasan ini dan penting untuk melacak batu-batu ruang angkasa tersebut.

Baca Juga: Hasil Pertandingan AFF Suzuki Cup 2020: Timnas Indonesia Pesta Gol ke Gawang Laos

"Karena suatu hari kami mungkin menemukan satu yang dapat menyebabkan masalah," tuturnya.

Walaupun demikian, prospek asteroid yang mengancam kemungkinannya tidak akan terjadi.

"Hal-hal yang sangat kita takuti sebenarnya adalah yang belum kita ketahui," ujarnya.

"Itulah mengapa kami berinisiatif untuk menelusuri ruang angkasa untuk menemukan objek-objek ini," katanya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Tombol Berwarna Ini, Ketahui Nasib Anda di Masa Depan

Karenanya, NASA membuat Misi Pengalihan Asteroid Ganda (Double Asteroid Redirect Mission) untuk melindungi bumi jika ada asteroid yang menabrak.

Sebagai bagian dari misi ini, bulan lalu NASA telah meluncurkan pesawat ruang angkasa seukuran kulkas untuk menghantam asteroid di jalurnya pada tahun 2022.

Penghancuran diri yang disengaja ini akan membantu kita mengetahui apakah menghantamkan pesawat ruang angkasa ke asteroid sudah cukup untuk menyelamatkan Bumi di masa depan jika batu asteroid besar datang ke arah kita.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler