PBB Desak China Bebaskan Jurnalis Warga yang Dipenjara Akibat Liputan terkait Covid-19 di Wuhan

20 November 2021, 08:39 WIB
Ilustrasi. PBB desak China bebaskan Zhang Zhan. /Pixabay/KlausHausmann

PR TASIKMALAYA - PBB pada Jumat (19 November 2021) mendesak China untuk membebaskan seorang jurnalis yang dipenjara karena liputannya tentang tanggapan Covid-19 di negara itu.

Dilaporkan bahwa jurnalis bernama Zhang Zhan itu hampir meninggal dunia setelah mogok makan di penjara.

Kantor hak asasi PBB menyuarakan kekhawatiran atas laporan bahwa kesehatan wanita berusia 38 tahun itu memburuk dengan cepat dan berada risiko serius akibat mogok makan.

PBB meminta China segera membebaskan Zhang tanpa syarat atas dasar kemanusiaan.

Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Berkemas untuk ke Bali hingga Siap Bagikan Kulkas Gratis, Berikut Syaratnya!

"Kami meminta pihak berwenang China untuk mempertimbangkan pembebasan Zhang dengan segera dan tanpa syarat, setidaknya, atas dasar kemanusiaan, dan untuk menyediakan perawatan medis yang menyelamatkan jiwa, menghormati keinginan dan martabatnya," kata juru bicara Marta Hurtado dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari NST.

Diketahui, Zhang yang juga seorang mantan pengacara, melakukan perjalanan ke Wuhan pada Februari 2020 untuk melaporkan kekacauan di pusat pandemi Covid-19.

Ia kemudian mempertanyakan penanganan wabah oleh pihak berwenang dalam sebuah rekaman video melalui ponselnya.

Baca Juga: Bereaksi Terhadap Trailer Spider-Man No Way Home, Andrew Garfiled: Aku Sudah Selesai

Dia ditahan pada Mei 2020 dan pada bulan Desember dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena menimbulkan provokasi - tuduhan yang secara rutin digunakan untuk menekan perbedaan pendapat.

Zhang dilaporkan telah melakukan mogok makan untuk memprotes keyakinannya, hukuman dan pemenjaraannya.

Keluarganya baru-baru ini juga mengungkap kondisi Zhang, di mana sang jurnalis menjadi sangat kurus dan "mungkin tidak akan hidup lebih lama lagi."

Baca Juga: Tiongkok Serang Kapal Filipina di Laut China Selatan, AS Beri Kecaman: Merusak Perdamaian dan Keamanan

Hurtado mengatakan kantor hak asasi PBB telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas kasus Zhang dengan pihak berwenang China sejak penangkapannya tahun lalu.

Ia telah mencari klarifikasi tentang proses pidana yang diambil terhadap Zhang sebagai konsekuensi dari apa yang tampaknya merupakan kegiatan jurnalistik yang sah.

Zhang adalah salah satu dari empat jurnalis warga yang ditahan setelah meliput di Wuhan.

Baca Juga: Jadwal Barcelona bersama Xavi, dari Derby Catalunya hingga Laga Penentu Liga Champions

Tiga jurnalis lainnya adalah Chen Qiushi, Fang Bin, dan Li Zehua.

Hurtado menekankan bahwa "aliran bebas informasi yang relevan sangat penting dalam tahap awal situasi krisis seperti keadaan darurat kesehatan masyarakat."***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: New Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler