Deforestasi Hutan Amazon Pecah Rekor, Tertinggi dalam 15 Tahun

20 November 2021, 09:20 WIB
Ilustrasi Amazon. Data menunjukkan deforistasi Amazon, Brasil, ada di level tertinggi dalam 15 tahun. /REUTERS/Ueslei Marcelino

PR TASIKMALAYA - Deforestasi di hutan hujan Amazon Brasil melonjak 22 persen ke level tertinggi sejak 2006, menurut data resmi yang diterbitkan pada Kamis, 18 November 2021.

Angka itu sekaligus melemahkan pernyataan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menjamin Amazon terlindungi dari pembalakan liar.

Badan penelitian luar angkasa Brasil, INPE, mencatat Amazon kehilangan seluas 13.235 km persegi dalam data satelit, periode Agustus 2020 hingga Juli 2021.

Luas area deforestasi tersebut setara hampir 17 kali ukuran Kota New York, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Guardian.

Baca Juga: Ria Ricis Ungkap Satu Kebiasaan Rumah Tangga Bareng Teuku Ryan: Biar Nggak Jadi Masalah

Kehancuran terjadi meskipun Bolsonaro mengatakan bahwa pemerintahnya serius melindungi Amazon.

Pada KTT iklim PBB di Glasgow bulan ini, pemerintah Brasil berjanji untuk mengakhiri deforestasi ilegal selama dua tahun hingga 2028.

Menjelang KTT, pemerintah Brasil telah menggembar-gemborkan data bulanan awal yang menunjukkan sedikit penurunan untuk periode tahunan sebagai bukti bahwa deforestasi telah terkendali.

Baca Juga: 3 Cara yang Asik Membangun Hubungan dengan Keponakan, Salah Satunya Berbagi Cerita

Data baru yang dilaporkan justru menunjukkan gambaran yang mengerikan dari klaim pemerintah Brasil sebelum KTT.

“Jumlahnya masih menjadi tantangan bagi kami dan kami harus lebih tegas terkait dengan kejahatan ini,” kata Menteri Lingkungan Joaquim Pereira Leite pada konferensi pers, Kamis.

Data tersebut juga menimbulkan keraguan pada penandatanganan komitmen global Brasil dengan lebih dari 100 negara lain untuk menghilangkan deforestasi di seluruh dunia pada tahun 2030, yang juga diumumkan selama KTT.

Baca Juga: Cara Pakai Body Care yang Benar ala dr. Richard Lee, 90 Persen Orang Masih Salah Pilih dan Pakai

Brasil, sebagai rumah bagi sebagian besar hutan hujan terbesar di dunia, dipandang penting bagi pakta global itu. Pohon-pohon Amazon menyerap sejumlah besar karbon dioksida.

Beberapa ilmuwan memperingatkan bahwa jika ada banyak hutan yang dihancurkan, itu bisa lebih dari kritis, di mana akan terjadi kekering dan berubah menjadi sabana.

Pelepasan karbon dalam jumlah besar pun tak akan terhindarkan, yang hampir memastikan dunia tidak dapat mencapai target yang ditetapkan untuk menghindari efek terburuk dari perubahan iklim.

 

Langkah Bolsonaro untuk menunjukkan bahwa pemerintah melindungi hutan telah gagal.

Dia sebelumnya telah secara teratur mengerahkan militer ke Amazon sejak 2019 untuk membantu mengawasi deforestasi.

Tetapi, penyelidikan Reuters menunjukkan kesalahan langkah dan ketidakmampuan militer dalam mengendalikan kerusakan lingkungan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler