Teror Bom Minibus, Seorang Jurnalis Afghanistan Tewas

14 November 2021, 12:53 WIB
Ilustrasi bom. Teror bom minibus tewaskan seorang jurnalis Afghanistan. /Pixabay/Anthony-X

PR TASIKMALAYA - Sebuah bom meledak dan menghancurkan sebuah minibus di dekat pos pemeriksaan Taliban di Kabul, Afghanistan, pada Sabtu, 13 November 2021.

Menurut laporan, seorang wartawan terkenal Afghanistan tewas dan sedikitnya empat orang lainnya terluka dalam ledakan bom tersebut.

Pusat Jurnalis Afghanistan mengonfirmasi bahwa seorang wartawan yang tewas adalah Hamid Seighani, yang bekerja untuk jaringan televisi Ariana.

Baca Juga: Hindari Polusi Udara yang Semakin Buruk, India Tutup Sekolah di Ibu Kota Selama 1 Minggu

"Sayangnya kami kehilangan reporter lain," cuit Pusat Jurnalis Afghanistan beberapa jam setelah ledakan, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Arabiya.

Istri Hamid, yang juga seorang jurnalis, memposting kabar duka tersebut di media sosial miliknya.

"Saya kehilangan Hamid," kata dia melalui Facebook.

Baca Juga: Manchester United Bisa Memanfaatkan Edinson Cavani untuk Mendatangkan Pemain Sevilla

Sebuah rumah sakit terdekat memasang pemberitahuan yang mengatakan satu orang tewas dan empat terluka.

Juru bicara Taliban Zabihulla Mujahid men-tweet bahwa satu orang telah tewas dan dua terluka.

"Saya berada di mobil saya dan ledakan terjadi di kendaraan di depan kami," kata seorang saksi mata kepada AFP.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Kelapa, Pohon Seribu Manfaat dengan Berbagai Bagian yang Bisa Diolah

"(Mobil) Itu benar-benar terbakar."

Diketahui, ledakan itu terjadi sehari setelah teror bom di sebuah masjid di Nagarhar.

Sedikitnya tiga orang tewas dan 15 luka-luka akibat ledakan bom tersebut.

Baca Juga: Netizen Gagal Fokus, Begini Penampilan dr. Shindy Putri di Resepsi Pernikahan Ria Ricis

Menurut kantor berita AFP, insiden itu terjadi di Dasht-e Barchi, pinggiran Kabul yang didominasi oleh anggota komunitas Hazara yang sebagian besar Syiah.

Daerah itu memang dikenal telah menjadi sasaran kekerasan oleh kelompok ISIS.

Sejak Taliban kembali berkuasa pada 15 Agustus, puluhan bom telah meledak di provinsi Nangarhar timur, sarang aktivitas ISIS.

Tetapi, ibu kota Kabul sebagian besar telah lolos dari kekerasan semacam itu.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler