Jepang Longgarkan Aturan Perbatasan untuk Pelancong dan Pelajar di Tengah Pandemi Covid-19

8 November 2021, 16:45 WIB
ILUSTRASI - Pemerintah Jepang melonggarkan aturan perbatasan perjalanan untuk pelancong dan pelajar di tengah pandemi Covid-19.* /REUTERS/Androniki Christodoulou.

PR TASIKMALAYA - Pemerintah Jepang mengatakan pada hari Jumat, akan mengizinkan pelancong, pelajar asing dan pemegang visa lainnya untuk memasuki negara tersebut.

Namun, Jepang masih melarang kedatangan turis yang akan berwisata di negara tersebut, karena masih di bawah pengawasan perbatasan pandemi.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com NDTV, Senin, 8 November 2021, pelancong yang telah divaksinasi dua dosis penuh hanya akan dikarantina selama 3 hari di Jepang.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Pertanyakan Kecelakaan Vanessa Angel Disebabkan Hal Lain, Ini Kata Dirlantas Polda Jatim

Kasus harian Covid-19 di negara berpenduduk 126 juta itu turun dari rekor tertinggi lebih dari 25.000 pada Agustus menjadi rata-rata saat ini lebih dari 200 kasus.

Meskipun kampanye vaksinasi dimulai dengan lambat, 73 persen populasi warga Jepang telah divaksinasi sepenuhnya.

Jepang mempunyai catatan kematian Covid-19 yang relatif sedikit yakni sekitar 18000 kematian meskipun tidak pernah melakukan lockdown.

Baca Juga: Beredar Foto Gala Penuh Luka Akibat Kecelakaan, Ayah Vanessa Angel Tak Terima: Akan Dibicarakan

Tetapi untuk sebagian besar tahun lalu, kota-kota besar telah mengalami pembatasan yang menargetkan kehidupan malam dan ukuran kerumunan di acara-acara besar, memaksa hampir semua kompetisi dan upacara di Olimpiade Tokyo di digelar tanpa adanya penonton.

Menurut media Jepang, sekitar 370.000 pemegang visa sedang menunggu untuk memasuki negara itu dan akan diizinkan masuk secara bertahap.

Pelancong bisnis tetap menjadi tanggung jawab perusahaan mereka saat berada di Jepang dan perlu memberikan rencana kegiatan untuk setiap perjalanan, kata kementerian luar negeri.

Baca Juga: Ahli Ungkap Sikap Asli Kerajaan Inggris pada Pangeran Harry, Dijadikan Tameng Monarki

Pengunjung dari tiga negara yang dianggap berisiko tinggi karena Covid-19 yaitu Trinidad dan Tobago, Peru, dan Venezuela masih dilarang memasuki Jepang.

Kementerian Luar Negeri Jepang belum memastikan kapan turis asing diizinkan masuk.

Jepang menyambut rekor 31,9 juta pengunjung asing pada 2019, dan telah berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuannya 40 juta pada 2020 sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Baca Juga: Harapan Ernest Prakasa untuk Gala Sky Putra Vanessa Angel Agar Terhindar dari Ini!

Mantan perdana menteri Yoshihide Suga mengundurkan diri bulan lalu setelah hanya satu tahun menjabat, sebagian karena ketidakpuasan publik dengan kinerja menangani pandemi oleh pemerintahnya.

Dia digantikan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida, yang memimpin koalisi yang berkuasa menuju kemenangan dalam pemilihan umum pada hari Minggu dan telah berjanji untuk menjadikan penanganan Covid-19 sebagai 'prioritas utama'.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler