Tiongkok Siap Bangun Pangkalan Polisi Dekat Perbatasan Afghanistan-Tajikistan, Ini Alasannya

29 Oktober 2021, 13:15 WIB
Bendera Tiongkok. Tiongkok akan membangun pangkalan polisi di dekat perbatasan antara Afghanistan dan Tajikistan karena alasan berikut. /Pixabay/SW1994

PR TASIKMALAYA - Tiongkok akan membangun pangkalan polisi di negara Tajikistan yang berada di dekat perbatasan Afghanistan.

Pangkalan polisi tersebut dibangun karena ada kekhawatiran Taliban yang akan memperlihatkan kemampuan untuk menahan kelompok-kelompok ekstremis.

Alasan pangkalan polisi tersebut dibangun karena adanya kerja sama antara Tiongkok dan Tajikistan dan mempertahankan pangkalan lain di tenggara negara bekas Soviet tersebut.

Baca Juga: Minta Nama Anak ke Gus Miftah, Lesti Kejora-Rizky Billar Diberi Nuansa Islami Ini: Saya Kasih...

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari AFP bahwa majelis Tajikistan telah menyetujui rencana untuk membangun pangkalan di distrik Ishkashim di provinsi pegunungan Gorno-Badakhshan.

"Semua pembangunan dibiayai oleh pihak Tiongkok. Setelah pembangunan, pangkalan itu akan dialihkan ke Tajik (polisi)," kata juru bicara itu, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada AFP melalui telepon.

Dia mengatakan Tiongkok memberikan bantuan senilai 7,3 juta euro atau Rp1 miliar untuk pangkalan tersebut.

Baca Juga: Jirisan Rilis Detail Karakter Baru Kisah Seorang Pendaki, Netizen Curahkan Pujian pada Penulis!

Ditanya mengenai rencana pembangunan tersebut juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Wang Wenbin tidak memberi komentar apapun.

"Saya tidak mengetahui situasi yang Anda sebutkan," ucapnya.

Tiongkok telah berupaya membangun hubungan persahabatan dengan Taliban setelah pengambilalihan mereka di Afghanistan, tetapi telah meminta kelompok itu untuk menindak separatis Uyghur minoritas Muslim yang ingin menyusup ke wilayah perbatasan sensitif Xinjiang.

Baca Juga: Bandingkan Calon Anak Lesti-Billar dengan Aurel-Atta, Gus Miftah Ungkap Hal Ini: Rebutan Untuk...

Sementara negara-negara Asia Tengah lainnya telah menjalin hubungan kerja dengan rezim baru di Afghanistan, Tajikistan telah mencerca kelompok garis keras dan menghindari pembicaraan langsung.

Pemimpin otoriter republik Emomali Rakhmon mengungkapkan kekhawatiran tentang apa yang disebutnya "kelompok teroris" yang ditempatkan di titik-titik di sepanjang perbatasannya yang lebih dari 1.300 kilometer (810 mil) dengan negara itu.

Kelompok yang dimaksud Rakhmon diyakini termasuk mantan dan warga negara Tajik saat ini di antara anggota mereka.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Ungkap Konsep Resepsi Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan: Mudah-mudahan Tak Ada Perubahan

Tajikistan adalah sebuah negara yang memiliki populasi 9,5 juta penduduk telah menerima bantuan keuangan dari Tiongkok dan Amerika Serikat untuk membangun dan memperkuat pos perbatasannya.

Tiongkok juga dilaporkan memelihara fasilitas polisi bersama dengan Tajikistan di Gorno-Badakhshan, yang berbatasan langsung dengan Xinjiang.

Pihak Beijing tidak memberi tanggapan apapun terkait pembangunan pangkalan polisi tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler