PR TASIKMALAYA – Seorang ayah asal Malaysia diketahui rela pergi sejauh 250 km untuk mengantar putranya.
Perjalanan jauh itu ditempuh sang ayah untuk mempertemukan putranya dengan sang pacar yang ingin kencan.
Peristiwa yang dialami oleh ayah asal Malaysia bersama putranya itu lantas viral di platform media sosial, TikTok.
Baca Juga: Akui Lesti Kejora Meminum Pil Anti Kontraksi, Rizky Billar: Supaya Tidak Nyeri
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari World of Buzz, video seorang ayah mengantarkan putranya itu mendadak menjadi sorotan warganet.
Dalam sebuah video yang beredar, tampak sang ayah menemani putranya yang berusia 18 tahun melakukan perjalanan menuju Taiping.
Diketahui ayah dan anak tersebut berasal dari Sungai Buloh.
Sementara jarak antara Sungai Buloh menuju Taiping berjarak sekitar 250 km.
Video tersebut lantas viral di dunia maya dengan total lebih dari 65.000 views, 5.000 likes, serta 600 komentar.
Sang ayah yang rela menemani putranya menjalani kencan pertama itu diketahui bernama Remy Damak.
Pria asal Malaysia itu pun membagikan cerita tentang dirinya dan sang anak.
Dikatakan bahwa putranya bertemu dengan pacarnya lewat media sosial selama proses lockdown.
Tidak ingin sang anak pergi menuju Taiping sendirian, Remy pun memutuskan untuk mengantarnya.
Remy juga bercerita bahwa perjalanan bertemu sang gadis menghabiskan waktu sekitar 3 jam lamanya.
Ketika sampai di tempat yang telah dijanjikan bersama sang pacar, sang putra pun tampak gelisah dan gugup.
Namun, ketika putra Remy bertemu dengan pacarnya, ia pun memutuskan memberi ruang bagi keduanya untuk saling mengenal.
Baca Juga: Ratu Elizabeth Masuk Rumah Sakit untuk Pertama Kalinya Setelah dalam Beberapa Tahun
Remy pun menjelaskan alasan mengapa ia rela menemani putranya bertemu dengan sang pacar yang berjarak jauh.
Dalam keterangannya, Remy mengatakan bahwa ia khawatir dengan sang buah hati, lantaran ini kali pertama bagi putranya berkencan.
“Meskipun anak saya laki-laki, saya masih khawatir tentang apa yang bisa terjadi,” ujarnya.
Remy juga mengatakan bahwa ia ingin memantau sang anak dan pacarnya agar tidak melakukan hal-hal yang dapat melanggar ketentuan agama.***