Taliban Gantung Mayat 'Penjahat' yang Tewas di Depan Publik dengan Cara yang Mengerikan

6 Oktober 2021, 15:29 WIB
Ilustrasi. Tiga mayat yang diduga merupakan penjahat dibunuh dan digantung oleh Taliban di depan publik Afghanistan. /Pixabay/Servicelinket

PR TASIKMALAYA - Taliban menggantung mayat tiga tersangka penjahat dalam pandangan publik di Afghanistan.

Ketiga mayat tersebut digantung di tempat umum Afghanistan oleh Taliban dengan tali mengikat di lehernya.

Bahkan mayat tersebut digantung Taliban dengan dua crane yang menjadi pameran publik di timur laut Herat, Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Membunuh 13 Orang Etnis Hazara, di Antara Korbannya Terdapat Seorang Gadis Berusia 17 Tahun

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari New York Post, hal itu merupakan sebuah tampilan mengejutkan yang mengikat pada rezim brutal kelompok militan Islam pada akhir 1990-an.

Para pejabat yang diduga dibunuh oleh seorang pria, setelah mereka mencoba masuk ke rumahnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh wakil gubernur Mawlawi Shir Ahmad Muhajir.

Baca Juga: Prediksi Profesi Anak Lesti Kejora dan Rizky Billar Nanti, Denny Darko: Ibunya Sendiri Tidak Menginginkan..

Mayat mereka diangkat dari dua crane di distrik Obe di timur laut Herat.

Adegan mengerikan itu mirip dengan gantungan mayat di alun-alun Herat kurang dari dua minggu yang lalu.

Dalam contoh sebelumnya, orang itu termasuk di antara empat tersangka penjahat yang dibunuh oleh polisi.

Baca Juga: Takjub dengan Pink Beach Pulau Komodo, Syahnaz: Akhirnya …

Ketika mereka mencoba menculik seornag ayah dan anak.

Tiga mayat lainnya ditampilkan di bagian kota lain.

"Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengingatkan semua penjahat bahwa mereka tidak aman," ujar Taliban yang tidak dikenal kepada Associated Press tentang gantungan mayat tersebut.

Baca Juga: Suka 'Squid Game'? Tonton 6 Drakor Bertahan Hidup Lainnya yang Tak Kalah Menegangkan Ini

Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus, dua minggu sebelum Amerika Serikat ditetapkan untuk menarik pasukannya dari negara yang dilanda perang itu.

Ketika pemberontak garis keras menguasai Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001.

Mereka secara brutal menegakan hukum Islam dengan memotong tangan pencuri dan rajam pezina.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler