Soal Korea Selatan yang Ingin Mengakhiri Perang, Kim Yo Jong: Jika Saling Menghormati, Akan Ada Kesepahaman

26 September 2021, 08:15 WIB
Kim Yo Jong mengatakan bahwa Korea Utara memiliki keinginan yang sama dengan Selatan untuk mengakhiri perang. /Pixabay/www_slon_pics / 90 images

PR TASIKMALAYA – Saudara perempuan Kim Jong Un, Kom Yo Jong, menyebut bahwa Korea Utara bersedia untuk mempertimbangkan KTT antar-Korea lainnya.

Menurut Kim Yo Jong, Korea Utara hanya akan melakukan itu jika rasa saling menghormati antara negara-negara yang bersaing dapat dipastikan.

Komentar Kim Yo Jong tersebut diungkapkan oleh kantor berita negara Korea Utara, KCNA, pada Sabtu, 25 September 2021.

Baca Juga: Kesal Dibilang Kurus karena Narkoba, Dikta: Kok Lebih Cerewet dari Emak Gue?

Komentar itu muncul setelah Korea Utara mendesak Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk meninggalkan apa yang disebutnya kebijakan bermusuhan dan standar ganda mereka.

Mereka mendesak AS dan Korea Selatan mengakhiri kebijakan tersebut sebelum pembicaraan formal dapat diadakan untuk mengakhiri Perang Korea 1950-53.

Perang Korea 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, membuat pasukan PBB yang dipimpin AS secara teknis masih berperang dengan Korea Utara.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Gangguan Internet Massal karena Dihack?

Pertanyaan untuk mengakhiri perang secara resmi telah diperumit oleh pengejaran senjata nuklir Korea Utara.

"Saya rasa hanya ketika ketidakberpihakan dan sikap saling menghormati dapat dipertahankan, maka akan ada kesepahaman yang lancar antara utara dan selatan," kata Kim Yo Jong, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Ia melanjutkan bahwa diskusi konstruktif menawarkan kesempatan untuk solusi yang bermakna dan sukses untuk masalah.

Baca Juga: Krisdayanti Bercanda Akan Pukul Menantu Pakai Sepatu Hak Tinggi Kalau Nakal, Atta Halilintar: Ya Allah

Solusi itu termasuk pembentukan kembali kantor penghubung bersama utara-selatan dan KTT utara-selatan.

Sebelumnya, berbicara di Majelis Umum PBB, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengulangi seruan untuk mengakhiri perang secara resmi.

Akan tetapi, ia mengatakan waktunya hampir habis untuk mencapai kemajuan seperti itu sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei.

Baca Juga: Dapat Honeymoon Gratis dengan Lesti Kejora, Rizky Billar Sumringah: Aman ya

Korea Utara selama beberapa dekade telah berusaha untuk mengakhiri perang tetapi Amerika Serikat enggan untuk setuju kecuali Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya.

Kim, yang merupakan orang kepercayaan kuat dari saudara laki-lakinya, mengatakan bahwa dia memperhatikan dengan penuh minat diskusi yang intens di Selatan mengenai prospek baru dari deklarasi resmi berakhirnya Perang Korea.

"Saya merasa bahwa suasana publik Korea Selatan yang ingin memulihkan hubungan antar-Korea dari kebuntuan dan mencapai stabilitas damai sesegera mungkin sangat kuat," katanya.

Baca Juga: Ramalan Shio Ayam, Anjing, dan Babi pada 26 September 2021: Kesuksesan Tergantung Sikapmu

"Kami juga memiliki keinginan yang sama,” ia menegaskan.

Harapan muncul bahwa deklarasi untuk mengakhiri perang, bahkan jika bukan perjanjian yang sebenarnya, akan dibuat selama pertemuan puncak bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jung Un dari Korea Utara di Singapura pada 2018.

Tetapi kemungkinan itu, dan momentum yang dihasilkan kedua pemimpin selama tiga pertemuan itu tidak ada artinya. Pembicaraan terhenti sejak 2019.

Baca Juga: Pangeran William ‘Nyatakan Perang’ Terhadap Pangeran Harry Lewat Pembaptisan Lilibet

Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam pidatonya di PBB bahwa dia menginginkan diplomasi berkelanjutan untuk menyelesaikan krisis seputar program nuklir dan rudal Korea Utara.

Korea Utara telah menolak tawaran AS untuk terlibat dalam dialog dan kepala pengawas atom PBB mengatakan minggu ini bahwa program nuklir negara itu akan terus berlanjut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler