Jelang Masuk Sekolah Secara Tatap Muka, Kuba Jadi Negara Pertama yang Vaksinasi Anak Balita

7 September 2021, 17:32 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Kuba menjadi negara pertama di dunia yang memberikan vaksin Covid-19 kepada anak balita, jelang negara itu membuka sekolah. //Pixabay/torstensimon

PR TASIKMALAYA – Kuba menjadi negara pertama di dunia yang melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap anak-anak dari usia dua tahun.

Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan Kuba untuk anak balita itu menggunakan suntikan sendiri yang tidak diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, Kuba melakukan vaksinasi Covid-19 untuk balita karena bertujuan menginokulasi semua anak-anak sebelum membuka kembali sekolah yang sebagian besar telah ditutup sejak Maret 2020.

Baca Juga: Putri Anne Kaget Mengetahui Kebiasaan Anehnya Ternyata Sama Seperti Arya Saloka: Gue Pikir...

Tahun ajaran baru dimulai pada Senin, 6 September 2021, tetapi masih dilakukan dari rumah melalui program televisi, karena sebagian besar rumah di Kuba tidak memiliki akses internet.

Setelah menyelesaikan uji klinis pada anak di bawah umur dengan vaksin Abdala dan Soberana, Kuba memulai kampanye vaksinasi untuk anak-anak, dimulai dengan mereka yang berusia 12 tahun ke atas.

Kemudian beberapa hari kemudian tepatnya Senin, 6 September 2021, Kuba mulai mendistribusikan dosis vaksin pada kelompok anak usia 2-11 di provinsi tengah Cienfuegos.

Baca Juga: Usai 6 Warga Palestina Kabur dari Penjara Melalui Terowongan, Israel Lakukan Pencarian Besar-besaran

Beberapa negara lain di dunia memvaksinasi anak-anak dari usia 12 tahun, dan beberapa melakukan uji coba pada anak-anak yang lebih muda.

Negara-negara seperti Tiongkok, Uni Emirat Arab dan Venezuela telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memvaksinasi anak-anak yang lebih kecil, tetapi Kuba adalah yang pertama melakukannya.

Chili sementara itu, telah menyetujui penggunaan vaksin Sinovac dari Tiongkok untuk anak-anak usia 6 hingga 12 tahun.

Baca Juga: Buat Perjanjian dengan Margin Winaya Terkait Anak, Ali Syakieb: Sudah Mual, Kunang-kunang

Vaksin yang digunakan di Kuba itu pertama kali dikembangkan di Amerika Latin dan belum menjalani tinjauan sejawat ilmiah internasional.

Mereka didasarkan pada teknologi protein rekombinan, sama dengan yang digunakan oleh Novavax Amerika Serikat dan Sanofi Prancis, yang juga menunggu persetujuan WHO.

Tidak seperti banyak suntikan lain yang digunakan, vaksin rekombinan tidak memerlukan pendinginan yang ekstrim.

Baca Juga: Lirik Lagu Stay - Yuju eks GFriend, Dijadikan Opening Drakor Police University

Mayoritas sekolah di Kuba telah ditutup sejak Maret 2020, dibuka kembali selama beberapa minggu pada akhir tahun lalu sebelum ditutup lagi pada Januari.

Pemerintah telah mengumumkan sekolah akan dibuka kembali secara bertahap pada bulan Oktober dan November, tetapi hanya setelah semua anak divaksinasi.

Badan PBB UNICEF juga telah menyerukan sekolah-sekolah di seluruh dunia untuk dibuka kembali sesegera mungkin, karena biaya penutupan jangka panjang terlalu tinggi dan sulit untuk dibenarkan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Hal Pertama yang Terlihat Bongkar Masalah Terbesar yang Anda Hadapi Saat Ini

Kuba telah mengalami ledakan infeksi virus Corona dalam beberapa bulan terakhir, dan menyebabkan tekanan pada sistem kesehatannya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler