Laporan Internal Sebut Taliban Ambil Alih Kompleks PBB di Afghanistan, Geledah Kantor hingga Menuntut Makanan

25 Agustus 2021, 19:53 WIB
TALIBAN - Sebuah laporan internal terbaru PBB menuliskan bahwa Taliban mengambil alih beberapa kompleks mereka di Afghanistan. /REUTERS/Stringer

PR TASIKMALAYA – Sebuah laporan internal PBB menyebutkan bahwa pejuang Taliban telah mengambil alih beberapa kompleks PBB di Afghanistan.

Taliban juga disebut menggeledah kantor dan dalam satu kasus menuntut para penjaga di kompleks PBB menyediakan makanan untuk seorang komandan dan anak buahnya.

Selain itu, laporan tersebut menuliskan bahwa PBB disarankan oleh Taliban untuk tetap berada di tempat untuk keselamatan sendiri.

Baca Juga: Diperlihatkan Medali Emas oleh Greysia Polii, Boy William Sarankan ini: Jangan Bego dong ...

"Kami juga telah disarankan oleh Taliban untuk tetap berada di kompleks kami untuk keselamatan kami, yang sama dengan meminta izin sebelum berpikir untuk pergi," tulis Departemen Keselamatan dan Keamanan (UNDSS) dalam laporan tersebut.

Seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, dikatakan bahwa Taliban tidak konsisten dalam berurusan dengan staf PBB.

Beberapa personel dari Afghanistan juga telah dicegah memasuki beberapa tempat PBB.

Baca Juga: Jeng Nimas Terawang Nasib Rumah Tangga Alvin Faiz dan Henny Rahman: Ada Ketidakjujuran

Taliban tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari laporan keamanan PBB.

Sebelumnya juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa kelompok itu menginginkan hubungan diplomatik yang baik dengan negara lain dan ingin kedutaan asing tetap buka.

PBB memiliki sekitar 300 staf internasional dan 3.000 staf Afghanistan ketika Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus.

Baca Juga: Ditanya Soal Momongan, Rizky Billar: Masa Dede Badan Kecil Anak 10

Badan dunia itu telah mulai memindahkan sekitar 100 dari mereka ke Kazakhstan untuk terus bekerja.

Liam McDowall, juru bicara misi politik PBB di Afghanistan (UNAMA), menolak mengomentari dokumen yang diduga bocor, terutama yang terkait dengan keselamatan dan keamanan staf.

Dia mengatakan gedung PBB belum diduduki oleh Taliban, tetapi mengakui bahwa beberapa gedung PBB yang tidak ada orang telah dibobol dan dijarah.

Baca Juga: Sensen Bongkar Sifat Asli Raffi Ahmad yang Tak Diketahui Publik, Akui Kerap Tegur Majikannya Soal ini!

Personel keamanan sikatakan menjadi sasaran intimidasi yang tidak dapat diterima, tetapi tidak membahayakan.

Laporan UNDSS mengatakan bahwa staf PBB di Afghanistan sering melaporkan penggeledahan rumah oleh Taliban dan mereka merasa ketakutan.

McDowall mengatakan bahwa tidak ada anggota staf PBB yang melaporkan satu penggeledahan rumah, penahanan atau insiden serius lainnya yang melibatkan Taliban.

Baca Juga: Usai Sentil Lesti Kejora, Aty Kodong Gantian Dapat Tamparan Keras dari Inul Daratista, Kenapa?

Akan tetapi, PBB tetap memperhatikan kekhawatiran staf dan bahwa situasi keamanan dapat semakin memburuk.

Dia mengatakan pengaturan keamanan yang luas sudah ada.

Sementara itu, juru bicara Taliban membantah laporan bahwa kelompok itu melakukan pencarian dari rumah ke rumah untuk menemukan target pembalasan.

Baca Juga: KPK Jadikan Koruptor Jadi Penyuluh Anti Korupsi, Rizal Ramli: Sudah Kehilangan Kreativitas dan Akal Sehat?

Laporan UNDSS tersebut menilai risiko keamanan saat ini sangat tinggi dan bahwa setiap konvoi keamanan PBB akan dengan sengaja menjadi sasaran tembakan.

Hal itu menimbulkan kehawatiran staf PBB akan terbunuh atau terluka. Mereka menilai risiko tinggi bahwa Taliban akan memasuki kompleks PBB dan membunuh, melukai atau menculik personel PBB.

UNDSS menyatakan bahwa sekarang Taliban adalah otoritas Afganistan ad-hoc itu adalah elemen pemerintahan yang bertanggung jawab atas keamanan personel dan tempatnya.

Baca Juga: Mahasiswa dan Staf Alami Lengan dan Kaki Membiru Usai Makan dan Minum di Sebuah Universitas Jerman

"Namun, saat ini, tidak ada komando dan kontrol yang koheren yang dapat kami hubungi untuk membahas persyaratan atau masalah keamanan. Juga tidak ada pasukan yang kompeten yang dapat atau akan memberikan respons keamanan jika terjadi masalah," UNDSS memperingatkan.

Laporan itu mencatat bahwa dalam beberapa kasus, staf telah diperlakukan dengan sopan dan fasilitas serta kompleks dihormati dan diamankan oleh Taliban.

Di sisi lain, McDowall mengatakan PBB sedang mencoba yang terbaik meskipun adanya keterbatasan soal akses ke Bandara Kabul.

Baca Juga: Akui Ingin Cepat Susul Rizky Billar untuk Menikah, Harris Vriza: Pengen Banget

"PBB di Afghanistan adalah entitas yang sepenuhnya sipil, dan tidak bersenjata," katanya.

Ia menambahkan bahwa PBB telah melakukan kontak dengan negara-negara anggota tertentu untuk mendesak mereka memberikan visa atau mendukung relokasi sementara staf Afghanistan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler