Berikan Janji Palsu untuk Membantu Atasi Pandemi Covid-19, Amerika Serikat Dicap Mengerikan oleh Korea Utara!

12 Juli 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi bendera Korea Utara dan AS. Korut tegas niat AS membantu atasi pandemi Covid-19 dan menyebutnya mengerikan. /Reuters/Jonathan Ernst

PR TASIKMALAYA – Amerika Serikat secara gamblang menyebutkan pihak mereka siap untuk membantu Korea Utara apabila diperlukan.

Bantuan yang dimaksud yaitu untuk membantu menangani pandemi Covid-19 yang mungkin saja juga terjadi di negara komunis yang dipimpin Kim Jong Un tersebut.

Akan tetapi bukannya memberikan respon positif, Korea Utara malah berikan cap ‘mengerikan’ kepada Amerika Serikat.

Baca Juga: Dapat Reaksi Publik, PT Kimia Farma Akhirnya Tunda Penjualan Vaksin Covid-19

Cap ini diberikan lantaran Amerika Serikat dinilai menggunakan kedok bantuan kemanusiaan demi menutupi strategi politik yang mereka miliki di baliknya.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, Amerika Serikat sudah beberapa kali menyebutkan bahwa pihak mereka siap membantu Korea Utara.

Menurut perwakilan kementerian luar negeri Korea Utara, Amerika Serikat cuma menebar janji palsu.

Baca Juga: Tegur Ayah Rozak yang Kerap Keluhkan Nyinyiran Netizen, Ayu Ting Ting: Udah di Atas, Mau Turun ke Bawah?

Pernyataan perwakilan kementerian luar negeri Korea Utara tersebut diunggah pada Minggu, 11 Juli 2021.

Penulis pernyataan tersebut ialah Kang Hyon Chol, peneliti senior dari Association for the Promotion of International Economic and Technological Exchange.

Menurut Kang Hyon Chol, Amerika Serikat menjanjikan bantuan kemanusiaan dengan tujuan untuk menggunakan hal tersebut sebagai boomerang.

Baca Juga: Ayah Rizky Billar Keceplosan Bocorkan Rencana Tanggal Pernikahan Lesti Kejora dan Anaknya

“Jelas motif tersembunyi di balik bantuan kemanusiaan dengan masalah hak asasi manusia (HAM) adalah upaya Amerika Serikat untuk mengontrol negara berdaulat,” tulis Kang Hyon Chol.

Lebih jauh, Kang Hyon Chol melihat cara yang digunakan Amerika Serikat ini sebagai taktik politik yang amat sangat mengerikan.

“Kenyataannya, banyak negara yang harus menelan pil pahit gegara terlalu bergantung terhadap bantuan kemanusiaan Amerika Serikat,” lanjut Kang Hyon Chol.

Baca Juga: dr. Tirta Beberkan 5 Fakta Soal dr. Lois Owien, Salah Satunya STR-nya Tidak Aktif Sejak 2017

Sudah tidak percaya dengan Amerika Serikat, Korea Utara kemudian mendapatkan tawaran bantuan dari Korea Selatan.

Bantuan yang siap diberikan Korea Selatan di antaranya dalam wujud stok vaksin Covid-19.

Dengan memberikan bantuan kemanusiaan seperti ini, sejumlah pakar politik Korea Selatan berharap negara mereka bisa melanjutkan diskusi penyatuan dua Korea yang sudah tertunda sejak tahun 2019 silam.

Baca Juga: Bahaya nan Langka: Terinfeksi Covid-19 Varian Alpha dan Beta, Wanita Belgia Ini Langsung Meninggal

Sayangnya tawaran bantuan dari Korea Selatan ini tidak ditanggapi pihak Korea Utara sama sekali.

Akan tetapi Korea Selatan tidak menyerah dan kementerian unifikasi yang bertugas siap untuk kembali mengirimi pesan ke Pyongyang di mana pusat pemerintahan Korea Utara berada.

Saat ini, Korea Selatan hanya berharap Pyongyang mau menerima tawaran dari mereka agar keamanan dan kesehatan dari kedua Korea bisa terjamin.

Di sisi lain, meski menolak tawaran Korea Selatan dan Amerika Serikat, Korea Utara diketahui sudah menerima bantuan kemanusiaan minimum dari Tiongkok dan Rusia untuk mengatasi pandemi Covid-19.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler