Konten Dukung Palestina Banyak Dihapus dan Diblokir, Organisasi Palestina: Medsos Kerjasama dengan Israel

23 Mei 2021, 20:10 WIB
Ilustrasi konten dukungan palestina yang dihapus. /Pixabay//geralt/

PR TASIKMALAYA - Penyerangan Israel terhadap Warga palestina memberikan dampak cukup besar terhadap masyarakat dunia

Banyak orang yang mengunggah keprihatinan dan dukungan terhadap warga Palestina yang diserang oleh pemerintah Israel.

Namun beberapa pengguna bahkan telah dihapus unggahannya terkait dengan aksi membela warga Palestina.

Baca Juga: Rencana Presiden Amerika Serikat Joe Biden Terhadap Gencatan Senjata Palestina-Israel

Sebuah organisasi non-Pemerintah Palestina menuduh media sosial bekerjasama dengan Pemerintah Israel dalam menyensor konten Pro-Palestina.

Hal tersebut terjadi setelah serangan dari Israel semakin meningkat terhadap warga Palestina.

Berbagai dukungan di media sosial bermunculan saat protes damai di Yerusalem Timur dimana warga Palestina di Sheikh Jarrah diusir paksa otoritas Israel.

Baca Juga: Atta Halilintar Beri Nafkah 'Istri' Lainnya, Aurel Hermansyah: Astagfirullah, Parah Banget

Ribuan tweet, postingan Facebook, serta video dalam platform TikTok yang mengutip hashtag seperti #savesheikhjarrah telah dibagikan.

Namun tidak sedikit pengguna melaporkan unggahan di Facebook dan Insagtram sebagai dukungan Sheikh Jarrah telah diblokir dan disembunyikan atau dihapus.

“Ada tindakan keras besar-besaran oleh Facebook, Instagram dan Twitter dan perusahaan media sosial lainnya pada posting yang berkaitan dengan Sheikh Jarrah,” Nadim Nashif, direktur 7amleh dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera pada Minggu, 23 Mei 2021.

Nashif mengatakan bahwa adanya pemblokiran postingan pengusiran warga Palestina merupakan "sukarela dan di luar pengadilan"

Baca Juga: 10 Bulan Bersama Lesti Kejora, Rizky Billar: Kalau Jadi Menikah Sama Dia...

Nashif mengutip kurang lebih 200 terstimoni yang dikumpulkan organisasinya dimana unggahan orang-orang telah dihapus.

"Ada kerja sama erat antara perusahaan media sosial dan pemerintah Israel, yang menyalahgunakan ini dan mencoba membungkam suara-suara yang menentang pendudukan Israel," ungkapnya.

“Jelas, ini telah merugikan kebebasan berekspresi dan datang pada saat-saat genting dari berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah Israel,” lanjutnya.

Selain itu, postingan tentang warga Palestina yang diserang oleh polisi Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem juga dihapus atau diblokir.

Baca Juga: Krisdayanti Sebut Aurel Hermansyah Tertekan Karena Terus Dijadikan Bahan Konten, Atta Halilintar: Ada Kontrak

Tuduhan 7almeh datang di tengah pertemuan pekan lalu antara Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan eksekutif TikTok dan Facebook, media Israel melaporkan.

Gantz bersikeras perusahaan media sosial menghapus konten yang memicu kekerasan dan "menyebarkan informasi yang salah".

Menurut laporan tersebut, perusahaan "menyatakan komitmen mereka untuk dengan cepat dan efektif" menghapus konten yang dianggap menghasut kekerasan.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler