Polisi Israel Lemparkan Granat Kejut Pada Warga Palestina, 205 Warga Alami Luka-luka

9 Mei 2021, 06:30 WIB
Bentrokan Terjadi Antara Polisi Israel dengan Warga Palestina yang Sebabkan 205 Warga dan 17 Polisi Luka-luka.* /Reuters

PR TASIKMALAYA - Kekerasan berdarah terjadi di depan Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.

Peristiwa duka itu terjadi antara Polisi Israel dan warga Palestina, yang terjadi pada Jumat, 8 Mei 2021 malam waktu setempat.

Polisi Israel melakukan tindakan keji dengan menembakkan peluru karet berlapis logam da granat setrum ke arah warga Palestina.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Tanggapi Kerusuhan Antara Polisi Israel dan Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa

Respon keras Polisi Israel disebabkan lemparan batu warga Palestina.

Hal itu disebabkan karena tidak terima atas penggusuran rumah mereka yang diklaim oleh pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur.

Bentrokan berdarah itu setidaknya sebabkan 205 warga Palestina dan 17 Polisi terluka di depan tempat paling suci umat Islam itu sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Bocoran Drakor Taxi Driver Episode 10: Kim Do Ki Menyamar Mr Wang, Ajak Kencan Madam Lim

Puncak dari bentrokan berdarah itu terjadi ketika Polisi Israel mengerahkan pasukannya secara besar-besaran ketika warga Palestina menunaikan salat Isya di Masjid Al-Aqsa.

Kemarahan warga terhadap pengerahan Polisi Israel di respon lemparan kursi, sepatu dan batu ke arah petugas.

Diketahui jika Polisi Israel melakukan blokade menuju Masjid Al-Aqsa di dalam Kota Tua.

Baca Juga: Atalia Praratya Ungkap Perjuangannya Melawan Covid-19 Selama 21 Hari, Begini Ceritanya

Menurut laporan, salah seorang terluka sampai kehilangan salah satu matanya dan luka di kepala, serta rahang patah.

Pejabat setempat sampai turun tangan menghentikan bentrokan tersebut menggunakan speaker Masjid Al-Aqsa.

Dia meminta kepada Polisi Israel untuk menghentikan pelemparan granat kejut ke arah warga Palestina.

Baca Juga: Unggah Foto Bareng Anak Citra Monica, Ifan Seventeen: Calon Anakku yang Cantik

Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan seruan agar menahan diri dan tetap tenang, agar bentrok tidak semakin memburuk.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam Israel dan meminta pertanggungjawaban pertumpahan darah di tempat suci itu.

Bentrokan ini buntut atas organisasi pemukiman Yahudi yang mengajukan gugatan sejak tahun 1970-an.

Pemukim Yahudi mengklaim wilayah itu awalnya adalah milik orang Yahudi, dan melakukan pengusiran warga Palestina sejak 1956.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler