Ilmuwan Turki Klaim Semprotan Hidung Genoxyn dapat Membunuh Virus Corona Dalam 1 Menit

27 Januari 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi virus corona.* //Pixabay/mohamed_hassan


PR TASIKMALAYA - Genoxyn yang disebut bisa membunuh virus corona (Covid-19) merupakan teknologi yang dikembangkan oleh profesor Dr. associateehime Gülsün Temel, operator Dr. Ahmet Ümit Sabancı dan Dr. Cüneyt Özakın, anggota fakultas Departemen Mikrobiologi Medis Universitas Uludağ, Turki.

Dalam proses pengembangan Genoxyn untuk atasi virus corona tersebut, para peneliti telah bekerja sama dengan akademisi dari Universitas Uludağ dan Çukurova untuk menguji efek antimikroba dan antivirus dari solusi yang dikembangkan.

Berdasarkan hasil studi para ilmuwan Turki tersebut , ditemukan bahwa larutan Genoxyn memiliki kemampuan untuk mencegah reproduksi bakteri dan virus.

Baca Juga: Terima Dosis Kedua Vaksin Covid-19, Jokowi: Tidak Terasa Seperti Dua Minggu yang Lalu

Terkait hal tersebut, Sabanci mengatakan dia telah melakukan studinya tentang perlindungan dari penyakit sebelum pandemi virus Covid-19 mulai menyerang seluruh dunia.

"Dengan Cüneyt Özakın, kami menunjukkan bahwa larutan tersebut memiliki aktivitas antibakteri, dan setelah pandemi dimulai, kami memikirkan apakah kami dapat mengembangkan solusi ini untuk berkontribusi (memerangi) Covid-19. Jadi, kami menyempurnakan obat oral dan hidung baru. menyemprot dan mengirimkannya ke uji biokompatibilitas,” ujarnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Rabu, 27 Januari 2021 dari laman Daily Sabah.

Ia mengatakan bahwa dalam penmuan itu diketahui bahwa dengan titik penularan virus yang melalui mulut dan hidung, larutan Genoxyn dapat membunuh dan menyembuhkan virus di area tersebut.

Kematian virus dalam waktu singkat mencegah masuknya virus ke dalam sel dan mengurangi jumlah virus.

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Lebih dari 1 Juta, Hidayat Nur Wahid: Bukan Saat Banggakan Keberhasilan

"Jika solusinya bisa mencegah kontaminasi, itu akan menjadi pelindung yang baik bagi kami, " jelas Sabanci.

Sementara itu, Temel mengatakan bahwa mereka membuktikan bahwa larutan tersebut membunuh virus dalam satu menit.

Hal itu juga menunjukkan bahwa larutan tersebut tidak merusak sel epitel manusia di selaput lendir mereka.

“Kami bahkan telah menunjukkan bahwa ia memiliki efek penyembuhan pada sel-sel ini. Oleh karena itu, ini berarti aman digunakan karena tidak membahayakan sel manusia,” terangnya.

Baca Juga: Ambroncius Nababan Jadi Tersangka Kasus Rasisme, Husin Shihab: Semoga Diproses Hingga Tuntas

Di sisi lain, Özakın juga mengatakan bahwa Sabancı datang dengan solusi ini dua tahun lalu untuk diuji aktivitas antimikrobanya.

Dan berdasarkan metode internasional, ditemukan bahwa solusinya adalah produk yang dapat digunakan dengan beberapa efek seperti penyembuhan jaringan dan pencegahan inflasi.

Adapun, bahan utama dari produk yang dikembangkan telah diketahui selama bertahun-tahun.

Namun, terdapat masalah dalam manfaatnya bagi kesehatan manusia karena efeknya tidak permanen, dan strukturnya cepat rusak. 

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Lebih dari 1 Juta, Hidayat Nur Wahid: Bukan Saat Banggakan Keberhasilan

“Setelah pengembangan baru dilakukan pada produk, efek produk menjadi lebih permanen dengan penerapan teknologi terkini. Dengan aplikasi nanoteknologi, ia mulai menunjukkan dampak jangka panjang melalui molekul tertentu yang diikatnya. Selain itu, fakta bahwa ia memiliki biokompatibilitas, yang berarti ia bekerja tanpa merusak jaringan dan sel manusia, telah memungkinkan kami membuatnya dapat digunakan untuk kesehatan manusia," ujar Özakın.

Özakın mengatakan mereka awalnya menguji keefektifan antivirus solusi terhadap virus umum, tetapi ketika pandemi Covid-19 dimulai, fokus mereka beralih ke virus SARS-CoV-2.

Setelah melakukan tes yang diperlukan, ketiga peneliti menunjukkan bahwa larutan tersebut memiliki efek langsung pada Covid-19 baru.

"Kami telah menunjukkan bahwa itu memiliki efek mematikan terhadap bakteri, jamur dan terutama SARS-CoV-2," pungkas Özakın.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler