Pasokan Vaksin Diborong Negara Makmur, Paus Fransiskus: Dahulukan yang Rentan dan Membutuhkan

26 Desember 2020, 11:27 WIB
Paus Fransiskus. //Instagram//@fransiscus

PR TASIKMALAYA – Bertepatan pada hari Natal, Jumat 25 Desember 2020, Paus Fransiskus berpesan agar orang-orang yang berkecukupan secara ekonomi bersedia mendahulukan mereka yang rentan dan yang paling membutuhkan untuk menerima vaksin virus corona. 

"Saya tidak dapat menempatkan diri saya di atas orang lain, membiarkan hukum pasar dan hak paten diutamakan daripada cinta kasih dan kesehatan umat manusia," ungkap Paus Fransiskus berdasarkan transkrip pidatonya, Urbi Et Orbi, dari Vatikan.

Ia meminta semua orang, baik di pemerintahan, pebisnis, organisasi internasional, agar bisa bekerja sama untuk mencari solusi bagi semua orang.

Baca Juga: Lakukan Modus Nonton Kartun di Youtube, Suami Guru PAUD Cabuli Tiga Orang Anak

"Vaksin untuk semuanya, terutama untuk yang paling rentan dan yang paling membutuhkan di mana pun di bumi ini. Sebelum yang lainnya, dahulukan yang paling rentan dan membutuhkan!" tambahnya.  

Pernyataannya tersebut muncul tepat sebelum adanya laporan bahwa negara-negara kaya telah membeli sebagian besar pasokan vaksin virus corona yang tersedia, sementara negara-negara yang kurang mampu justru tengah berebut pasokan vaksin.

Negara-negara kaya ini telah membeli cukup vaksin sehingga memungkinkan penduduknya menerima lebih dari dosis yang diperlukan untuk imunitas.

Sedangkan negara lain sedang berjuang supaya dapat mencukupkan imunisasi bagi penduduknya untuk menghalau virus corona.

Baca Juga: Diiming-imingi Tonton Kartun, Pria di Petamburan Tega Cabuli Tiga Bocah

Dikutip dari Business Insider oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, menurut perkiraan WHO, jika hal ini berlanjut, negara-negara yang berjuang tersebut mungkin harus menunggu hingga bertahun-tahun supaya dapat melakukan vaksinasi massal.

Menurut data terbaru dari Universitas Johns Hopkins, secara global, virus corona telah menginfeksi lebih dari 79.000.000 orang, dengan Amerika Serikat yang memimpin sebagai negara yang memiliki kasus tertinggi di dunia yang mencapai angka 18.600.000.

Dalam pidatonya, Paus menekankan bahwa vaksin harus tersedia bagi siapa pun yang sedang membutuhkannya.  

“Di masa kegelapan dan ketidakpastian pandemi saat ini, cahaya harapan bermunculan, seperti ditemukannya vaksin. Tapi agar lampu ini menerangi dan membawa harapan bagi semua, maka perlu tersedia untuk semua,” ujarnya.

Baca Juga: Sempat Terlihat Ceria, Tiba-Tiba Ayu Ting Ting Membawa Kabar Duka, Ada Apa?

Paus Fransiskus juga berharap musim liburan ini dapat mendorong orang-orang untuk bermurah hati, mendukung, dan membantu, khususnya kepada mereka yang rentan, orang sakit, mereka yang menganggur atau mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi, serta para wanita yang menderita akibat kekerasan dalam rumah tangga selama berbulan-bulan jaga jarak sosial ini.

“Menghadapi tantangan yang tidak mengenal batas, kita tidak bisa mendirikan tembok. Kita semua berada di perahu yang sama. Setiap orang adalah saudara laki-laki atau perempuan kita," lanjutnya.  

Paus Fransiskus menyampaikan pesan ini secara virtual dari sebuah mimbar di dalam Vatikan, alih-alih dari balkon pusat Basilika Santo Petrus di hadapan puluhan ribu orang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Bussines Insider

Tags

Terkini

Terpopuler