PR TASIKMALAYA - Mandi besar, atau yang sering disebut mandi wajib, adalah cara untuk menghilangkan hadas besar dalam diri seorang muslim.
Orang yang sudah menghilangkan hadas besar baru diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah seperti salat. Biasanya, penyebab seseorang harus mandi besar adalah setelah berhubungan seksual.
Namun, selain hubungan seksual, ada beberapa penyebab seseorang wajib melakukan mandi besar. Berikut adalah penjelasannya, sebagaimana dilansir dari laman resmi Muhammadiyah.
- Melakukan Hubungan Seksual
Baca Juga: Waduh! Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Bikin Hubungan yang Erat jadi Hancur Berantakan Lho
Mandi wajib diperlukan setelah melakukan hubungan seksual, baik mengeluarkan sperma maupun tidak. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW dari H.R. Al-Bukhari, Muslim, an-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad.
- Mengeluarkan Sperma (Air Mani)
Mengeluarkan sperma, baik saat tidur (mimpi basah) atau dalam keadaan terjaga, juga mengharuskan mandi besar. Menurut hadis dari H.R. Ibnu Majah, seseorang harus mandi wajib apabila mengeluarkan sperma, tetapi jika bermimpi tapi tidak mengeluarkan sprema, maka tidak wajib.
- Terhentinya Darah Haid atau Nifas
Baca Juga: 5 Upaya Agar Tidak Terjadi Stunting pada Anak, Kunjungan Posyandu Setiap Bulan Salah Satunya
Wanita yang darah haid atau nifasnya telah berhenti, wajib melakukan mandi besar. Ini juga berlaku untuk wanita setelah melahirkan, di mana jika darah sudah berhenti wajib mandi besar.
- Menghadiri Salat Jumat
Menghadiri salat Jumat juga menjadi alasan diwajibkannya mandi besar. Hadis menyebutkan: “Manusia datang menghadiri Jum’at dari rumah-rumah mereka yaitu dari Al-‘Awaaliy. Mereka datang dengan mengenakan mantel dan debu juga menimpa mereka. Maka keluarlah bau tidak sedap dari badan mereka. Salah satu di antara mereka mendatangi Rasulullah SAW, yang saat itu beliau ada di sisiku. Lalu Rasulullah SAW bersabda: Seandainya kalian bersuci (mandi) untuk hari kalian ini” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).