Alasan Bom Fosfor Putih Dilarang Digunakan, Dampkanya Berbahaya bagi Manusia

- 1 November 2023, 06:00 WIB
Bom fosfor putih meledak di kota Gaza selama serangan tiga minggu Israel, dalam file foto 8 Januari 2009 ini.
Bom fosfor putih meledak di kota Gaza selama serangan tiga minggu Israel, dalam file foto 8 Januari 2009 ini. /REUTERS/Mohammed Salem/

Selain itu juga terdapat perjanjian internasional yang setuju untuk melarang alat tersebut melalui Konvensi Internasional untuk Pemberantasan Bom Teroris tahun 1997.

Dampak bahaya bom fosfor putih bagi manusia

Bom fosfor putih memilik daya ledak yang cukup sama dengan jenis bom lainnya. Namun, senjata ledak ini memiliki kemampuan untuk membakar kulit manusia.

Cara penyebaran pada manusia dari serangan alat ini adalah dengan menghirup atau bahkan menelannya. Penyebarannya yang cukup cepat dengan mengandalkan udara membuatnya sangat berbahaya.

Baca Juga: Berapa Lama dan Siapa Saja yang Bisa Terkena Virus Cacar Monyet? Simak Jawabannya

Jika penyebarannya terkena pada kulit, kandungan fosfor dapat menyebabkan luka bakar. Bahkan diungkapkan bahwa lukanya lebih menyakitkan dalam beberapa lapis kulit hingga lapis ketiga.

Luka bakar yang dihasilkan pun memiliki ciri khas tersendiri. Biasanya akan merubah warna kulit menjadi lebih kuning dan memiliki bau serupa bawang putih. Bahkan bagi luka bakar yang semakin parah bisa mengeluarkan asap akibat pembakaran yang terus dilakukan oleh kandungan itu.

Angka kematian akibat serangan fosfor dalam tubuh manusia juga dinyatakan cukup tinggi, mencapai 10 persen. Hal itu disebabkan adanya kerusakan pada beberapa organ dalam seperti ginjal, hati, dan jantung.

Sebab sifatnya yang membakar, membuatnya begitu mudah larut dalam lemak. Karenanya, kandungan itu bisa sangat cepat masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga: Sampai Tiga Digit, 5 Pekerjaan di Korea Selatan Ini Gajinya Paling Tinggi

Dalam hal ini, Komite Internasional Palang Merah membagi tiga tahapan yang akan dirasakan dalam proses gejala yang ditimbulkan akibat terkena fosfor putih.

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah