Baca Juga: Inilah Lima Manfaat Daun Mangga untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Diabetes
Selain itu, ukuran porsi makanan cepat saji biasanya tidak memadai, sehingga bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan peningkatan berat badan.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kelebihan berat badan adalah faktor risiko utama dalam terjadinya diabetes tipe 2, dan makanan cepat saji sering mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar trigliserida.
Oleh karena itu, Syamsul mengingatkan para orang tua untuk memiliki strategi bijak dalam menghadapi godaan makanan cepat saji bagi anak-anak mereka.
Selain itu, ia menyarankan untuk membiasakan anak-anak untuk berolahraga sejak dini, sebagai upaya pencegahan efektif terhadap meningkatnya kasus diabetes pada anak-anak.
Dia juga menekankan bahwa ancaman diabetes tidak hanya terbatas pada orang dewasa, tetapi juga dapat mengancam anak-anak.
Baca Juga: Ramuan Herbal untuk Mengobati Diabetes ala dr Zaidul Akbar, Hanya Pakai 2 Bahan Dapur
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa kasus diabetes pada anak telah mengalami peningkatan yang signifikan, dengan prevalensi yang meningkat hingga 70 kali lipat dari tahun 2010 hingga tahun 2023.
Data tersebut juga mengungkapkan bahwa sebaran kasus diabetes pada anak paling tinggi terjadi pada usia 10-14 tahun, diikuti oleh usia 5-9 tahun, 0-4 tahun, dan di atas 14 tahun.***