Seorang psikologis bernama DePaulo, menerbitkan sebuah penelitian pada tahun 2008 yang mengambil sampel 1.000 mahasiswa sarjana dan menemukan orang lajang lebih sering disebut tidak dewasa, insecure, kesepian, dan jelek.
Sementara orang yang menikah atau sudah memiliki pasangan dinilai lebih dewasa, stabil, jujur, bahagia, baik hati, dan penuh kasih.
Jadi, stereotip tersebut sama sekali tidak benar, tapi sering terdengar di mana-mana.
2. Tidak laku
Baca Juga: Tes IQ: Kepala Sampai Panas! Hitung Jumlah Kaki Gajah dalam GambaR, Berapa Jumlahnya?
Banyak wanita yang mengatakan bahwa mereka muak dengan orang asing, teman, dan keluarga, atas asumsi bahwa mereka dianggap tidak laku, seolah mereka menginginkan sebuah hubungan namun tidak dapat menemukannya.
Meskipun benar bahwa beberapa wanita melajang karena mereka tidak dapat menemukan orang yang mereka inginkan, namun bukan berarti mereka tidak laku. Ini hanyalah soal pilihan.
3. Wanita lajang akan lebih bahagia jika menjalin hubungan
Diyakini bahwa orang akan lebih bahagia ketika mereka berpasangan. Namun para peneliti menjawab pertanyaan mengenai “Apakah orang yang berpasangan atau sudah menikah akan menjadi lebih bahagia daripada saat mereka masih melajang?” Dan ternyata jawabannya tidak.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu Ini 22-28 Mei 2023: 4 Zodiak Ini Saatnya Quality Time dengan Pasangan
Berlawanan dengan kepercayaan populer, menikah tidak selalu membuat orang lebih bahagia. Karena pada dasarnya takaran kebahagiaan orang bukanlah diukur dari apakah mereka memiliki pasangan atau tidak, atau apakah mereka sudah menikah atau masih melajang.
4. Wanita lajang dinilai terlalu mandiri
Salah satu dari sedikit komentar positif dengan melajang adalah dianggap mandiri. Tetapi entah bagaimana komentar positif ini berubah menjadi wanita lajang yang “terlalu” mandiri.