Selain itu di Kuwait, mereka memiliki hari istimewa yang disebut Al-Kareesh, yaitu hari terakhir sebelum Ramadhan, di mana seluruh keluarga berkumpul untuk makan siang sebelum mulai berpuasa.
Kemudian adanya lentera Ramadhan 'Fanous', menandai dimulainya musim Ramadhan di seluruh Mesir, di mana 'Fanous' ditempatkan di jendela orang, balkon, dan halaman depan.
Selain itu, anak-anak berkeliling kota mengayunkan 'Fanous' mereka dan dengan gembira menyanyikan 'wahawi ya wahawi' sebuah lagu rakyat untuk memperingati awal Ramadhan, dan meminta hadiah ataupun permen.
Tradisi Fanous telah menjadi ritual yang sangat populer sehingga seluruh kota dan seluruh negeri, saat bulan Ramadhan sekarang diterangi dengan lampu-lampu pajangan yang luar biasa.
Baca Juga: Tes IQ: Apa 3 Perbedaan Antar Gambar Ini? si Jenius Mengenali Ketiganya Hanya dalam 15 Detik
Selanjutnya di Turki, penabuh sahur “Mesaharaty” mungkin adalah salah satu tradisi Ramadhan yang paling kuno dan menggembirakan.
Mereka berkeliling jalan-jalan Turki dengan davul mereka membangunkan orang-orang pada waktunya untuk sahur, makanan ringan yang dimiliki umat muslim sebelum mereka memulai puasa subuh hingga senja.
Budaya Turki ini hadir dengan warisan yang kaya dari Kekaisaran Ottoman, terkait erat dengan budaya Islam.
Sedangkan di Indonesia, Padusan adalah tradisi di kalangan umat muslim yang tinggal di Jawa.