Lewis Capaldi Alami Sindrom Tourette, Ini Dia Gejalanya yang Perlu Diketahui

- 1 Maret 2023, 18:12 WIB
Lewis Capaldi idap sindrom Tourette, begini penjelasan dan gejalanya menurut medis.
Lewis Capaldi idap sindrom Tourette, begini penjelasan dan gejalanya menurut medis. /Instagram.com/@lewiscapaldi

PR Tasikmalaya – Baru-baru ini muncul cuplikan video yang memperlihatkan penyanyi Lewis Capaldi mengalami sindrom Tourette, yang kambuh saat konser di Frankfurt, Jerman. Hal itu terjadi dalam tur Eropanya yang bertema ‘Broken by Desire to Be Hevenly Sent’.

Dalam cuplikan video yang tersebar di media sosial pada 25 Februari 2023, Lewis Capaldi mengalami sindrom Tourette di tengah-tengah konser yang sedang dilakukannya di Jerman. Sindrom Tourette yang terjadi padanya kambuh di depan belasan ribu penonton yang hadir.

Cuplikan video memperlihatkan musisi Skotlandia ini mengalami kedutan pada bagian kepala dan bahunya. Tersebarnya video tersebut ditanggapi oleh Lewis, Ia membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan bahwa dirinya memang mengidap Sindrom Tourette.

Baca Juga: Tes IQ: Dapat Temukan Kesalahan pada Gambar Sepatu? Kurang dari 5 Detik, Orang Jeli Akan Menemukannya

“Saya sudah melihat video yang beredar dan kalian melihat saya berkedut. Saya mengalami hal ini cukup sering dan sepertinya terlihat tidak nyaman. Saya punya sindrom Tourette jadi, saya mengalami hal itu cukup sering,” tutur Lewis Capaldi melalui akun Tiktok resminya.

Menurutnya, sindrom Tourette bisa terjadi ketika dirinya merasa kelelahan, gugup, atau bahkan ketika dirinya sangat bersemangat melakukan sesuatu. Tentu hal tersebut sangat mengganggu untuk aktivitasnya sebagai musisi.

Lalu, apa itu Sindrom Tourette?

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mayo Clinic, Sindrom Tourette (too-Ret) merupakan gangguan yang melibatkan gerakan berulang atau suara yang tidak diinginkan (Tics) yang tidak dapat dikontrol dengan mudah.

Baca Juga: Tiba-Tiba Menghapus Akun Instagram Pribadinya, Jungkook Berikan Penjelasan

Sindrom ini dapat diketahui ketika pengidapnya melakukan gerakan yang tidak biasa berulang kali. Misalnya, ketika Anda mengedipkan mata berulang kali, mengangkat bahu, atau mengeluarkan suara yang tidak biasa.

Tics biasanya muncul antara usia 2 dan 15 tahun dengan rata-rata sekitar usia 6 tahun. Sindrom ini lebih mungkin terjadi pada laki-laki sekitar 3-4 kali lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.

Seperti yang sudah disebutkan, gejala yang sering muncul pada sindrom Tourette adalah adanya kedutan motorik yang biasanya terjadi di kepala dan leher. Selain motorik, gejala Tics juga terjadi pada vokal atau suara. Hal tersebut sama persis dengan yang dialami oleh Lewis.

Baca Juga: BLACKPINK Kembali Gelar Konser di Thailand, Penggemar Justru Dibuat Kesal

Tics terdiri dari dua jenis yakni sederhana dan kompleks. Tics sederhana, kedutan yang muncul biasanya terjadi secara tiba-tiba dan singkat. Gejala pada Tics sederhana yakni kedipan mata, sentakan kepala, mengangkat bahu, gerakan mulut yang aneh, batuk, dan berdeham.

Ada pun Tics kompleks, gejala yang muncul yakni gerakan yang berulang-ulang, melompat-lompat, melangkah dengan pola tertentu, menyentuh dan mengendus barang, membungkuk atau memutar badan, hingga melakukan gerakan senonoh.

Meskipun sangat mengganggu dan terlihat tidak nyaman, pengidap sindrom ini tidak memerlukan pengobatan selama gejalanya masih ringan. Tics akan berkurang atau menjadi terkendali setelah masa remaja ***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Mayo Clinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah