Network
PR TASIKMALAYA – Siapa yang tidak mengenal gorengan?
Diketahui gorengan merupakan makanan yang gurih, krispi, garing, dan tentu saja sangat nikmat saat disantap dalam keadaan hangat.
Namun dibalik kenikmatan gorengan, beredar kabar bahwa ia merupakan salah satu makanan yang wajib dihindari.
Lantas apakah benar kita tidak boleh makan gorengan karena alasan kesehatan?
Baca Juga: Salah Satunya Gorengan, 5 Makanan Ini Disebut-sebut Tingkatkan Risiko Hipertensi
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dr. Elfina Rachmi, MGizi, SpGK selaku Dokter Spesialis Gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) buka suara.
Menurutnya, memakan gorengan tentu saja diperbolehkan bagi siapa saja yang ingin menyantapnya.
Namun dia juga mengingatkan, agar kita tetap menguranginya dalam menu diet sehari-hari.
Hal tersebut dijelaskan langsung oleh dr. Elfina Rachmi, MGizi, SpGK kepada ANTARA seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Baca Juga: Sebelum ke Manchester United, Erik Ten Hag Serahkan Ajax ke Sosok Ini
“Mengonsumsi gorengan atau lemak yang tinggi tidak boleh berlebihan, karena energinya atau kalorinya dua kali lipat lebih tinggi dari karbohidrat dan protein,” katanya.
Saat seseorang terlalu berlebihan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, besar kemungkinan dia akan mengalami kenaikan berat badan.
Sebagaimana yang diketahui, tubuh hanya membutuhkan kalori yang cukup, sehingga apabila berlebihan maka kalori berlebih akan disimpan dalam bentuk lemak.
Ketika tubuh terlalu banyak menumpuk lemak, besar kemungkinan akan membahayakan kesehatan jantung.
Baca Juga: Tes IQ: Aku Lebih Tinggi dari Pohon Tapi Tak Pernah Tumbuh, Bisa Tebak? Buktikan Anda Jenius
Bukan hanya jantung, adanya pengerasan dinding arteri akibat trigliserida yang menumpuk juga akan meningkatkan resiko terkena penyakit stroke.
Oleh karena itu, Elfina menyarankan agar kita mengonsumsi makanan yang mengandung lemak baik.
Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak baik seperti kacang-kacangan, minyak zaitun, alpukat, dan lain sebagainya.
Selain mengonsumsi makanan yang mengandung lemak baik, Elfina juga menyarankan agar kita tidak melupakan asupan karbohidrat.
Baca Juga: Tes IQ: Punya 6 Wajah dan 21 Mata, Siapakah Aku? Cuma Orang Jenius yang Bisa Menebaknya
Beberapa sumber karbohidrat yang sangat baik untuk tubuh seperti oatmeal, nasi merah, sereal, kentang dengan kulitnya, dan nasi putih yang ditambah dengan agar-agar.
Ketika individu mengonsumsi karbohidrat kompleks, maka secara tidak langsung dia sudah meningkatkan asupan serat di dalam tubuh.
Asupan serat yang meningkat di dalam tubuh, tentunya akan sangat membantu kita agar tidak mudah merasa lapar.
Kandungan gizi lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah protein.
dr. Elfina Rachmi, MGizi, SpGK memberikan contoh makanan yang mengandung protein seperti daging tanpa lemak, telur, tempe, tahu, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.
Meski kebutuhan serat sebagaian telah terpenuhi dari makanan yang mengandung karbohidrat komplek, mengonsumsi sayuran dan buah-buahan tentu saja sangat dibutuhkan.
Singkatnya, kita bukannya tidak boleh untuk mengonsumsi gorengan.
Hanya saja sebaiknya membatasi asupan gorengan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Tes IQ: 4 Saudara Perempuan Masing-Masing Punya 1 Adik Laki-Laki, Berapa Jumlahnya? Apa Anda Jenius?
Karena gorengan merupakan salah satu makanan yang tinggi lemak, sebaiknya membatasinya menjadi dua kali saja dalam seminggu.
Agar lebih sehat, lebih seringlah untuk memasak makanan dengan metode lainnya seperti merebus.***
