Kajian Ramadhan: Imam Salat Tak Punya Banyak Hafalan Surah, Bagaimana Seharusnya?

- 1 Mei 2020, 03:00 WIB
MESKI tidak sebanyak biasanya, jemaah masjid Agung Kota Tasikmalaya tetap menjalankan ibadah salat tarawih bersama pada malam pertama Ramadhan 1441 H, Kamis, 23 April 2020.*
MESKI tidak sebanyak biasanya, jemaah masjid Agung Kota Tasikmalaya tetap menjalankan ibadah salat tarawih bersama pada malam pertama Ramadhan 1441 H, Kamis, 23 April 2020.* //Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Sebagian pribadi orang yang mengikuti salat berjemaah memilih menggeleng saat tiba-tiba ditunjuk menjadi imam salat.

Pasalnya, orang-orang itu merasa kerdil atas ketidakmampuan diri dalam memiliki hafalan surah yang banyak. Utamanya, mereka beranggapan bahwa imam salat harus orang yang memiliki hafalan banyak.

Namun, benarkah begitu? Adapun fakta yang dikemukakan Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam unggahan akun Youtube mengatakan, hafalan al-quran bukan syarat yang utama untuk menjadi imam.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 30 April 2020: Cineam dan Tawang Waspada Hujan Ringan

Sebab yang terpenting, ialah bacaan yang benar, sehingga terhindar dari kesalahan bacaan. Dalam arti lain, benar secara hukum tajwid.

Lebih detail UAH menjelaskan, pemilihan imam dalam salat akan ditetapkan berdasarkan skala prioritas.

Pertama, jika memang ditemukan seseorang yang memiliki hafalan surah yang banyak, maka ia dapat didahulukan terpilih menjadi imam.

Baca Juga: Melaksanakan Puasa sambil Berobat? Ikuti Tips Waktu Tepat Minum Obatnya

Namun ini dengan catatan, benar dalam hukum tajwid, terbebas dari kesalahan membaca seperti bacaan panjang dibaca pendek atau pengucapan kalimat dengan benar.

Terlebih, bila ada kesalahan sedikit dalam huruf, maka akan mengubah makna yang terkandung.

Kemudian berikutnya, jika ada yang memiliki sedikit hafalan, tetapi benar dan lebih bagus bacaannya, maka ini harus didahulukan untuk menjadi imam.

Baca Juga: Tidur Setelah Sahur Ternyata Mengundang Berbagai Jenis Penyakit, Salah Satunya Diabetes

Ini dikarenakan lebih baik dari pada orang dengan hafalan surah banyak tetapi bacaan masih kurang.

Sedangkan, jika ada seseorang dengan hafalan banyak dan dapat membaca dengan sempurna, maka ini yang paling diutamakan untuk menjadi imam.

Bahkan di kalangan ulama sempat membuat perbedaan pendapat, hal yang harus didahulukan antara seseorang dengan fikih bagus atau seseorang dengan hafalan Quran lebih banyak.

Baca Juga: Kendaraan Putar Balik, Petugas Perbatasan Tasikmalaya Halau Sejumlah Pemudik Tak Bermasker

Untuk itu, pihak satu mengatakan harus didahulukan yang hafal Quran, sedangkan yang lain mengatakan seseorang dengan fikih bagus harus didahulukan.

Namun dari perbedaan pendapat para ulama itu menghasilkan kesimpulan, yakni standar bacaan tetap mendasarkan pada hukum tajwid yang diajarkan nabi, seperti nabi yang memperoleh wahyu dari malaikat jibril sebagai perantara dari Allah Swt.

Kemudian nabi mengajarkan pada sahabat, tabi'in, hingga sampai pada umatnya yang masih hidup kini.

Baca Juga: Edukasi Masyarakat Bahaya Covid-19, PK KNPI Singaparna Bagikan Masker Gratis

Dengan demikian, memilih imam salat memang ada aturan tersendiri. Akan tetapi, seseorang yang hanya punya hafalan surah sedikit, tak perlu berkecil hati.

Sebab, kembali lagi ditekankan bahwa hal terpenting dari menjadi imam salat adalah memahami bacaan salat dengan sempurna.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Ustadz Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x