PR TASIKMALAYA - Quraish Shihab yang merupakan salah satu cendikiawan muslim terkemuka di Indonesia menanggapi tindakan seorang pria yang menendang sesajen di Kawasan Gunung Semeru.
Quraish Shihab menyampaikan sudut pandang atau sikap islam terhadap pelaku penendang sesajen tersebut.
Quraish Shihab memberikan sikap islam terhadap kepercayaan seperti sesajen dan lainnya ketika berbincang-bincang dengan Najwa Shihab.
Najwa menjelaskan kepada Quraish Shihab bahwa seorang pria tersebut sempat mengatakan azab datang dari Allah karena ada sesajen.
“Pada saat sebelum ditendang, ia (pelaku) bilang ‘inilah yang membuat azab Allah akan turun! Ini yang membuat Allah murka!’ kurang lebih seperti itu,” katanya.
“Ini kemudian ramai dimana-mana dan menimbulkan pro kontra, jadi soal sesajen Bi (Quraish Shihab), bagaimana islam, Al-Quran berbicara soal itu?” sambung Najwa.
Quraish Shihab menjawab bahwa semua harus berhati-hati karena Al-Quran juga sudah menjelaskan mengenai hal tersebut.
“Nah ini kita harus hati-hati, karena setiap masyarakat menurut Al-Quran ada hal-hal yang dianggapnya baik,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Najwa Shihab yang diunggah pada 14 Januari 2022.
“Apa yang dianggap baik oleh masyarakat tertentu, jangan diganggu itu, itu ada di surat Al-An'am ayat 108,” sambung Quraish Shihab.
Artinya ‘Jangan memaki sembahan orang-orang yang menyembah selain Allah.’
“Memaki saja tidak boleh, apalagi menendang. Memang begitulah Allah menjadikan manusia mencintai sesuatu, menganggap baik sesuatu,” kata Quraish Shihab.
Dia menambahkan bahwa berkaitan soal itu biar Allah yang menentukan tindakan tersebut.
“Nanti tuhan yang akan menentukan di hari kemudian, apa pandangan tuhan, keputusan terhadap mereka, jadi mestinya itu jangan di tending,” ucap Quraish Shihab.
Perlu diketahui bahwa Suku Tengger yang tinggal di Kawasan Gunung Semeru tersebut memang memiliki adat istiadat untuk menaruh sesajen.
“Itulah dia, artinya kita hormatilah itu. Menghormati bukan berarti kita setuju, itu adatnya, kepercayaannya dan kebiasaannya, kenapa kita ganggu?” ujarnya.
“Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan hal itu ada banyak,” sambung Quraish Shihab.
Salah satunya ada di surat Al-Baqarah ayat 139 yang menjelaskan islam harus menghormati.
“Kami punya kegiatan (amal), kalian punya kegiatan juga. Silahkan masing-masing, karena kalau tidak kita mengundang orang juga memperlakukan apa yang kita percaya,” ucapnya.
“Apa yang kita lakukan itu sebagaimana perlakuan kita terhadap dia,” sambung Quraish Shihab.
Najwa kemudian menanyakan bahwa tindakan memberikan sesajen tersebut memungkinkankah memicu murka Allah.
Quraish Shihab mengungkapkan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam percaya atau tidak percaya terhadap sesuatu.
“Darimana kita tahu (akan murka)? Kalau dalam konteks itu Allah mengizinkan. Maka tidak akan terjadi sesuatu tanpa izin Allah,” katanya.
“Allah memberikan kebebasan manusia untuk percaya atau tidak percaya untuk beribadah atau tidak, keputusannya dan siksaannya nanti di hari kemudian,” sambung Quraish Shihab.***