4 Mitos dan Fakta Tentang Sunscreen, Apa Saja?

4 Mei 2024, 11:25 WIB
Ilustrasi suncreen. /Pexels

PR TASIKMALAYA - Saat ini, sunscreen atau tabir surya telah mengalami perkembangan signifikan dan menyediakan perlindungan yang lebih efektif daripada sebelumnya. Namun, ada beberapa kesalahpahaman umum dan mitos sunscreen yang perlu diperhatikan sebelum membeli produk berikutnya.

Oleh karena itu, dengan memahami beberapa fakta dan mitos tentang sunscreen dapat membantu seseorang menggunakan sunscreen dengan secara benar.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Medical News Today, dikatakan bahwa ada beberapa mitos dan fakta tentang sunscreen.

Berikut beberapa mitos dan fakta tentang sunscreen yang perlu diketahui.

1. Sunscreen Tidak Selalu Diperlukan

Ilustrasi. Sunscreen

Banyak orang meyakini bahwa sunscreen hanya diperlukan ketika seluruh tubuh terpapar sinar matahari, misalnya saat berada di kolam renang atau berenang di laut. Namun, sinar ultraviolet tetap berpotensi merusak kulit yang terpapar, tidak peduli seberapa besar intensitas paparannya.

Beberapa orang juga berpendapat bahwa sunscreen tidak diperlukan saat cuaca mendung karena sinar matahari tidak terasa sekuat biasanya. Faktanya adalah setiap kali tubuh terkena sinar matahari, tubuh akan terkena sinar UV, meskipun saat itu mendung.

Baca Juga: Indeks UV Sedang Tinggi dan Ekstrem, Ini Cara Pilih Sunscreen yang Benar!

2. Sunscreen Dapat Menghalangi Tubuh Menyerap Vitamin D

Vitamin D merupakan nutrisi penting bagi tubuh manusia dan tubuh memperolehnya secara alami melalui paparan sinar UV. Namun, penggunaan sunscreen dapat menghalangi sinar UV. Dengan demikian, secara teoritis, penggunaan tabir surya dengan tingkat perlindungan 100 persen dapat menghambat tubuh mendapatkan kadar vitamin D yang cukup.

Namun, sinar matahari dapat menembus pakaian, tabir surya kehilangan efektivitasnya seiring berjalannya waktu dan kemungkinan besar seseorang akan lupa memakai tabir surya setiap kali melihat sinar matahari.

3. Sunscreen Menyebabkan Masalah Kesehatan

Mitos ini berakar dari studi lama yang dilakukan pada oxybenzone, salah satu bahan aktif yang umum digunakan dalam tabir surya. Tikus yang terpapar oxybenzone mengalami dampak negatif yang serius.

Namun, para peneliti juga mencatat bahwa setelah 40 tahun oksibenzon menjadi bahan tabir surya, belum ada penelitian yang dipublikasikan yang menunjukkan efek toksik pada manusia yang disebabkan oleh penyerapan oksibenzon.

4. Orang Berkulit Gelap Tidak Membutuhkan Sunscreen

Baca Juga: Tak Hanya untuk Wanita, Inilah Rekomendasi Merk Sunscreen yang Cocok untuk Kulit Pria Berminyak

Sebagian orang meyakini bahwa individu yang memiliki tingkat melanin yang lebih tinggi dalam kulit mereka tidak perlu menggunakan tabir surya. Mereka meyakini bahwa melanin berfungsi untuk menyebarkan sinar UVB dan dapat memberikan perlindungan terhadap paparan sinar matahari.

Meskipun orang dengan kulit lebih gelap lebih terlindungi dari sinar matahari, mereka tetap harus menggunakan tabir surya spektrum penuh. Kerusakan akibat sinar UVA tidak dihalangi oleh melanin dengan cara yang sama dan dapat menyebabkan penuaan kulit dini dan kerutan.

Itulah beberapa mitos dan fakta tentang sunscreen, dengan menyadari fakta dan menghilangkan mitos seputar sunscreen. Seseorang dapat menggunakan produk tersebut dengan lebih bijak dan efektif.***(Vito Subandi)

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Medical News Today

Tags

Terkini

Terpopuler