Punya Berbagai Jenis, Kenali Gangguan ADHD pada Anak dan Cara Mengelolanya

2 Januari 2024, 06:32 WIB
Ilustrasi anak penyintas ADHD /Pexels/Ketut Subiyanto/



PR TASIKMALAYA - Apakah Anda menemui anak-anak atau orang dewasa dengan gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yaitu kesulitan berkonsentrasi atau tampak impulsif dalam perilakunya?

Gejala ADHD tersebut dapat berdampak cukup parah dan menyebabkan masalah berkelanjutan. Selain itu ADHD juga bisa menjadi tanda gangguan perilaku atau seperti gangguan kepribadian dan mental.

ADHD itu sendiri merupakan kondisi kronis yang biasanya memengaruhi anak-anak dan seringkali berlanjut hingga dewasa. Gangguan ini melibatkan kombinasi masalah yang persisten, seperti kesulitan mempertahankan perhatian, hiperaktivitas, dan perilaku impulsif.

Anak-anak dengan ADHD juga mungkin mengalami rendahnya rasa percaya diri, kecemasan sekolah, hubungan yang bermasalah, dan kinerja buruk di sekolah.

Gejala ADHD ini terkadang berkurang seiring bertambahnya usia, namun beberapa orang tidak pernah sepenuhnya sembuh dari gejala tersebut. Mereka dapat belajar strategi untuk mengatasi gangguan itu dan meraih kesuksesan untuk masa depannya.

Baca Juga: SIMAK! Berikut Penjelasan Gangguan Kecemasan Health Anxiety, hingga Cara Mengatasinya

Lantas apa saja tipe-tipe ADHD?

- Inattentive ADHD: Sebelumnya disebut sebagai ADD, orang dengan inattentive ADHD menunjukkan gejala ketidak fokusan, tetapi tidak memiliki gejala hiperaktivitas atau impulsivitas.

- Hyperactive Impulsive ADHD: Subset ini menunjukkan gejala impulsivitas atau hiperaktivitas, tetapi tidak menunjukkan gejala ketidak fokusan.

- Combined ADHD: Orang dengan combined ADHD menunjukkan gejala ketidak fokusan, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Ini adalah subtipe ADHD paling umum.

ADHD lebih sering didiagnosis pada anak laki-laki daripada anak perempuan, tetapi penelitian tentang ADHD pada masa dewasa menunjukkan keseimbangan hampir setara antara pria dan wanita.

Tingkat diagnosis yang lebih rendah pada perempuan di masa kanak-kanak dapat disebabkan karena perempuan dengan ADHD lebih mungkin memiliki bentuk ADHD inattentive dan kurang mungkin menunjukkan masalah yang jelas.

Lebih dari setengah anak yang mengalami ADHD pada masa kanak-kanak terus mengalami gejala saat dewasa. Beberapa wanita hanya menyadari ADHD mereka setelah anak didiagnosis, dan wanita mulai melihat perilaku serupa pada diri mereka sendiri.

Wanita lain mencari pengobatan karena kehidupan mereka kacau, baik secara finansial, di tempat kerja, atau di rumah.

Baca Juga: Kecanduan Ponsel, Ningning aespa Sempat Menderita Gangguan ADHD Ekstrim

Pengobatan ADHD

Meskipun pengobatan tidak akan menyembuhkan ADHD secara total, tetapi hal itu dapat membantu mengurangi gejala secara signifikan. Pengobatan biasanya melibatkan obat-obatan dan intervensi perilaku.

Diagnosis dan pengobatan yang diberikan secara dini dapat membuat perbedaan besar dalam hasil. Penting juga untuk bekerja dengan seorang terapis yang ahli dalam ADHD untuk mempelajari mekanisme koping yang non farmakologis untuk membantu mengatasi gejala dan perilaku ADHD.

Simak 5 Strategi untuk Membantu Kelola ADHD

1. Beri Pujian dan Hadiah Saat Aturan Ditaati

Seseorang dengan ADHD sering menerima dan mengharapkan kritik lebih banyak daripada anak lain. Hal ini dapat sangat mempengaruhi harga diri. Beberapa hari, Anda mungkin harus benar-benar mencari perilaku baik, tetapi Anda sebaiknya memuji perilaku baik setidaknya lima kali lebih sering daripada mengkritik perilaku buruk.

2. Beri Petunjuk atau Perintah yang Jelas dan Efektif

Lakukan tatapan mata atau sentuh lembut di lengan atau bahu untuk menarik perhatiannya. Berikan langkah-langkah singkat dan perintah pendek yang langsung pada tujuan daripada petunjuk atau pernyataan yang panjang.

3. Bangun Kebiasaan Sehat

Jika anak Anda minum obat, itu harus diminum sesuai resep. Hubungi penyedia layanan kesehatan anak Anda jika ada masalah. Pastikan anak Anda mendapatkan cukup tidur, makan makanan seimbang yang terdiri dari tiga kali makan, camilan, dan cairan yang cukup setiap hari, dan memiliki sarana untuk berolahraga setiap hari.

Kebiasaan sehat ini akan membantu anak Anda merasa sebaik mungkin dan membantu meminimalkan gejala ADHD.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental Agar Depresi Tidak Kambuh

4. Buat Rutinitas untuk Tugas Rumah

Bekerjasama untuk membuat daftar yang perlu dilakukan seputar pekerjaan rumah harian, persiapan untuk tidur, dan beraktifitas. Buat daftar harian agar ia mengetahui semua tugas yang harus dikerjakan.

5. Bangun Hubungan, Keterampilan Sosial Kuat, dan Menjaga Persahabatan

Jadilah contoh perilaku yang ingin Anda lihat. Sisipkan waktu khusus tiga hingga lima hari seminggu untuk membantu menjaga hubungan yang kuat. Bantu mereka mengembangkan setidaknya satu persahabatan yang erat.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Mayo Clinic Health System

Tags

Terkini

Terpopuler