Cegah Diabetes Melitus pada Anak dengan Kurangi Konsumsi Makanan Cepat Saji

10 September 2023, 06:42 WIB
Cara Mencegah Diabetes Anak Karena Faktor Keturunan, Seperti yang Dialami Matthew White /Ilustrasi Pixabay/Stevepb

PR TASIKMALAYA - Diabetes Melitus pada anak-anak bisa dicegah dengan cara mengurangi konsumsi makanan cepat saji pada anak.

Makanan cepat saji terkadang jadi solusi cepat untuk memberikan makanan kepada anak, namun ternyata hal itu dapat memicu adanya diabetes melitus pada anak.

Pakar Kesehatan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd mengingatkan para orang tua agar menghindarkan anak mengonsumsi makanan cepat saji untuk mencegah risiko terkena diabetes.

"Salah satu jenis makanan pemicu faktor risiko kejadian diabetes pada anak adalah konsumsi junk food atau makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak," katanya, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Kemenko PMK Ajak Orang Tua Cegah Diabetes Melitus pada Anak Dengan Penerapan Germas

Menurutnya, salah satu faktor risiko terjadinya diabetes pada anak adalah konsumsi makanan cepat saji, yang umumnya tinggi gula dan lemak.

Ia menjelaskan bahwa kebiasaan anak-anak saat ini sering mengkonsumsi makanan cepat saji karena cita rasanya yang kuat, yang membuat mereka tergoda oleh makanan ini.

Jenis makanan cepat saji yang sering menjadi favorit anak-anak mencakup chicken nugget, sosis, mie instan, burger, dan lain sebagainya.

Syamsul juga menjelaskan dampak negatif dari makanan cepat saji terhadap risiko diabetes mellitus. Makanan cepat saji dapat cepat meningkatkan kadar gula darah karena makanan ini tinggi kalori, rendah vitamin, mineral, dan serat, sehingga cepat diolah dalam tubuh.

Baca Juga: Inilah Lima Manfaat Daun Mangga untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Diabetes

Selain itu, ukuran porsi makanan cepat saji biasanya tidak memadai, sehingga bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan peningkatan berat badan.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kelebihan berat badan adalah faktor risiko utama dalam terjadinya diabetes tipe 2, dan makanan cepat saji sering mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar trigliserida.

Oleh karena itu, Syamsul mengingatkan para orang tua untuk memiliki strategi bijak dalam menghadapi godaan makanan cepat saji bagi anak-anak mereka.

Selain itu, ia menyarankan untuk membiasakan anak-anak untuk berolahraga sejak dini, sebagai upaya pencegahan efektif terhadap meningkatnya kasus diabetes pada anak-anak.

Dia juga menekankan bahwa ancaman diabetes tidak hanya terbatas pada orang dewasa, tetapi juga dapat mengancam anak-anak.

Baca Juga: Ramuan Herbal untuk Mengobati Diabetes ala dr Zaidul Akbar, Hanya Pakai 2 Bahan Dapur

Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa kasus diabetes pada anak telah mengalami peningkatan yang signifikan, dengan prevalensi yang meningkat hingga 70 kali lipat dari tahun 2010 hingga tahun 2023.

Data tersebut juga mengungkapkan bahwa sebaran kasus diabetes pada anak paling tinggi terjadi pada usia 10-14 tahun, diikuti oleh usia 5-9 tahun, 0-4 tahun, dan di atas 14 tahun.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler