Obesitas hingga Diabetes, Inilah Penyakit yang Menghantui Akibat Konsumsi Gula Berlebihan

6 Mei 2023, 13:36 WIB
Ilustrasi. Waspadai bahaya mengonsumsi gula secara berlebihan. /Pixabay/stevepb/

PR TASIKMALAYA - Ada dua jenis gula yaitu gula alami dan gula buatan. Gula alami memiliki kandungan gizi yang kompleks dibandingkan gula buatan seperti gula pasir.

Kandungan glukosa yang terdapat di dalam gula sebetulnya punya manfaat bagi tubuh, salah satunya adalah memberikan energi untuk tubuh dan bertindak sebagai bahan bakar metabolik utama.

Glukosa yang terdapat di dalam gula juga berfungsi sebagai prekursor untuk sintesis karbohidrat lain, misalnya glikogen, galaktosa, ribosa, dan deoksiribosa.

Glukosa alami lebih menyehatkan dibanding gula buatan seperti gula pasir. Namun, jika mengkonsumsi gula berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Netflix: Live-Action One Piece Tak Akan Debut Sampai Pencipta Eiichiro Oda Puas!

Mengkonsumsi gula secara berlebihan akan berdampak buruk dan mendatangkan penyakit seperti kegemukan, diabetes, kanker hingga penyakit liver. Hal ini diungkap oleh Dokter gizi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK (K).

"Gula itu bisa memicu kegemukan, memicu adanya kanker karena sel kanker itu makanannya sebenarnya gula. Biasa juga menyebabkan penuaan dini, penuaannya berjalan lebih cepat. Banyak sekali," ungkap Samuel pada Jumat, seperti dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Mengkonsumsi dengan takaran yang berlebihan akan menyebabkan ketidakseimbangan secara emosional, akibatnya seseorang akan cenderung lebih pemarah dan tidak dapat mengendalikan emosionalnya secara baik.

"Gula juga membuat kita lebih emosional. Membuat kita merasa segar sehabis makan, tapi setelah beberapa jam kita bisa lemas," kata Samuel.

Baca Juga: Demon Slayer: Iblis Biwa Adalah Ancaman Terbesar bagi Para Iblis Lain

Oleh karena itu, sebisa mungkin ketika sarapan, Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula berlebih seperti Nasi. Alangkah baiknya untuk mengkonsumsi Karbohidrat kompleks seperti jagung, ubi-ubian, nasi merah, dan sebagainya. Karena Karbohidrat kompleks mengandung lebih banyak gizi.

"Pengganti gula itu mengandung pemanis. Apakah aman? Sementara ini penelitiannya ya aman. Tapi kalau menurut saya yang terbaik adalah melupakan rasa manis di mulut," kata samuel.

Jika kebiasaan mengkonsumsi gula berlebihan tidak dihilangkan mulai sekarang, maka penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes akan cepat menghampiri.

Dokter gizi dari Rumah sakit Siloam Dr. dr. inge Permadhi, MS, SpGK (K) menjelaskan bahwa Penggunaan gula sebagai bumbu pelengkap masakan masih diperbolehkan asalkan tidak berlebihan, karena asupan gula simpleks atau sederhana berjumlah kurang dari lima persen dari total kebutuhan kalori per orang per harinya. Misal seseorang memiliki kebutuhan 2.000 kalori, lima persen dari 2.000 adalah 100.

Baca Juga: Konsumi Gula Berlebih Sangat Tidak Baik, Begini Penjelasan dari Pakar

Karbohidrat sederhana memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, oleh karena itu Inge mengingatkan untuk menghindari gula yang berbentuk siap diserap seperti yang ditemukan di dalam minuman-minuman berkarbonasi seperti soda atau minuman manis boba.

Nasi putih juga banyak mengandung gula sederhana yang perlu untuk dikurangi bagi Anda yang memiliki riwayat diabetes dan ingin menjaga kesehatan tubuh Anda.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler